Teguh Santosa: Klik The Link Usulan Emil Dardak Bisa jadi Program JMSI

 Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa saat melantik pengurus JMSI Jawa Timur/RMOLJatim
Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa saat melantik pengurus JMSI Jawa Timur/RMOLJatim

Media massa berbasis internet atau media siber harus aktif memberantas berita hoax serta ujaran kebencian, sehingga bisa mengawal perkembangan bangsa kearah yang positif.


Demikian disampaikan oleh Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa, usai mengukuhkan kepengurusan JMSI Jawa Timur periode 2022-2027 di Hotel Kempi, Surabaya, Jawa Timur Sabtu (7/1).

"Kita betul betul berharap agar media online menjadi faktor yang memperkuat pergerakan bangsa kedepan," katanya.

Menurut Teguh, masyarakat harus tercerahkan dengan informasi yang benar dan faktual. Pasalnya, selama ini, maraknya kabar hoax dan ujaran kebencian telah menyebabkan konflik dan perpecahan. 

"Tadi sudah saya sampaikan, cukuplah keributan internal sesama anak bangsa karena tidak sabar menghadapi informasi," ucap Teguh.

Oleh karena itu, Teguh meminta agar media yang tergabung dalam JMSI ikut berperan aktif memberikan  pendidikan dan literasi. Selama ini masyarakat sulit membedakan informasi yang merupakan karya jurnalistik dan informasi yang bukan karya pers.

Dalam kesempatan itu, Teguh mengapresiasi imbauan dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang menyerukan agar masyarakat melakukan gerakan klikthelink untuk menangkal berita hoax. Selama ini, mereka dinilai sering terprovokasi kabar hoax tanpa mengecek kebenaran sumber informasi yang dibagikan.

"Tadi apa yang disampaikan dengan Wagub Emil Dardak saya kira luar biasa gerakan klik the link. Ini bisa dijadikan program bersama juga di JMSI," katanya.

Teguh membuka opsi untuk menjadikan gerakan itu sebagai program JMSI kedepan, agar masyarakat bisa tercerahkan dan mendapatkan informasi yang benar dan akurat. 

"Bahkan ini bisa dijadikan tagline JMSI klikthelink supaya orang betul-betul mengedukasi dirinya dengan informasi. Capek sudah sepuluh sampai lima belas tahun terakhir ini ribut atas informasi yang tidak dipahami benar," ucapnya.

Lebih jauh, Teguh Santosa juga mendorong terbentuknya susunan kepengurusan JMSI di kabupaten/kota di Jatim. Langkah itu diperlukan agar masyarakat bisa terbantu dengan ekosistem pers yang sehat dan profesional.

"JMSI dimungkinkan berdiri cabang di tingkat kabupaten/kota, minimal bila ada lima perusahan media siber. Kalau provinsi minimal sepuluh (perusahaan media siber). Target kita bukan kuantitas tetapi kualitas," kata dia.

Sementara itu, Wagub Jatim Emil Dardak berharap agar media massa online, khususnya anggota JMSI bisa berperan menjalankan fungsi kontrol yang independen dan aktif menyampaikan aspirasi masyarakat.

"Kita sebagai pemerintah perlu masukan yang konstruktif dari masyarakat dan ini bisa disuarakan juga melalui media yang bernaung di JMSI," katanya.