Peringati Hari Gizi Nasional, Bupati Jember Ajak Tekan Stunting Hingga Zero

Bupati Hendy Siswanto saat acara peringatan hari gizi Nasional di halaman Dinkes Jember/Ist
Bupati Hendy Siswanto saat acara peringatan hari gizi Nasional di halaman Dinkes Jember/Ist

Bupati Jember, Hendy Siswanto meluncurkan bulan program penimbangan dan pemberian vitamin A untuk Balita di seluruh Kabupaten Jember mulai Pebruari 2023 mendatang. Langkah ini dilakukan untuk menekan angka stunting dan turunannya, yang masih tertinggi di Jawa Timur.


Demikian ditegaskan Bupati Hendy saat menghadiri rangkaian acara peringatan hari gizi Nasional ke 63 di halaman kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Jember di Jalan Srikoyo Patrang, Jumat (27/1).

Acara tersebut diikuti tenaga kesehatan, kader Posyandu yang dibuka dengan acara fashion show model cilik perwakilan dari 50 Puskesmas di kabupaten Jember.

Hadir mendampingi Bupati Hendy, yaitu Wakil Bupati Jember KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman, Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr. Koeshar Yudyarto serta Muspika Kecamatan Patrang.

"Kami akan mendata secara real untuk masalah stunting dan kurang gizi pada balita. Data harus tepat dan akurat, sehingga dapat membuat langkah apa saja yang akan kita lakukan," ucap Bupati Hendy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dia menegaskan, bahwa Pemkab Jember akan bekerja sama dengan pihak terkait dan para ahli untuk menangani masalah gizi buruk dan stunting yang ada di Jember ini. Untuk mencapai target pada Tahun 2024 Jember Zero Stunting atau tidak ada lagi kasus stunting di Jember ini.

Bupati berharap masyarakat bersimpati dan berempati, untuk melancarkan Program Zero Stunting. Program ini akan mulai dilaksanakan pada Maret 2023. 

"Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak TNI Polri, kader posyandu, kader Kesehatan dan PKK. Dengan melakukan penimbangan secara serentak serta pemberian vitamin A pada balita," katanya.

Kegiatan tersebut sekaligus melakukan pendataan balita stunting atau gizi buruk. Dengan demikian, data yang diperoleh benar-benar konkret dan akurat sehingga persoalan stunting dan gizi buruk cepat teratasi.

Data-data nantinya akan dibagikan secara terbuka untuk mengetahui jumlah permasalahan stunting dan gizi buruk yang telah terjadi. 

"Dengan demikian, kedepan  pemerintah dapat merumuskan langkah yang tepat dan diperlukan, untuk menekan angka stunting dan gizi buruk," terangnya.