Surya Paloh Temui Jokowi, Pengamat: NasDem Hadapi Hantaman Politik Mitra Koalisi

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh/Net
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh/Net

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (26/5) diduga karena ada persoalan politik jelang Pemilu 2024.


Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, A. Khoirul Umam menduga, hal tersebut lantaran membaca sikap politik Koalisi Perubahan belakangan ini terbilang menggantung.

"Karena itu, pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi kemarin merupakan upaya untuk memperjelas, mengklarifikasi, sekaligus menetralisir ancaman-ancaman yang belakangan beredar sebagai isu-isu spekulatif," ujar Khoirul Anam kepada Kator Berita Politik RMOL pada Sabtu (28/1).

Sebagai contoh ancaman terhadap parpol anggota Koalisi Perubahan, khususnya terhadap Nasdem yang belakangan bakal direshuffle.

"Nasdem juga dihadapkan pada ancaman pengurangan jatah kursi menteri melalui reshuffle kabinet, hingga 'ancaman politisasi' penegakan hukum yang konon membayangi Menkominfo Johnny G. Plate, yang juga merupakan Sekjen Partai Nasdem," urainya.

Lebih dari itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) ini juga melihat isu ancaman yang menerpa Nasdem beriringan dengan sikap politik Pilpres 2024 yang dipilih Nasdem dengan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Dampak negatif pencapresan Anies Baswedan membuat Nasdem dilematis. Disatu sisi, pencapresan Anies memberikan Nasdem cerug pemilih baru," tuturnya.

"Tapi di sisi lain, Nasdem menghadapi berbagai hantaman politik dari para mitra koalisi, mulai dari PDIP, hingga PAN selaku partai yang 'baru saja ikut numpang' di pemerintahan," demikian Khoirul Umam menambahkan.