Kunjungan petinggi PKS menemui Ketua Umum Nasdem Surya Paloh pada Jumat (3/2) tanpa Partai Demokrat adalah sikap politik biasa. Sebab, ketiga parpol yang merencanakan membangun koalisi perubahan masih melakukan lobi politik.
- Jawa Timur Kaya Destinasi Wisata, FPKS Ajak Pemprov Tingkatkan PAD Melalui Pariwisata
- Gelar Rakerwil, PKS Jatim Kokohkan Kolaborasi Membangun Jawa Timur
- Konsolidasikan 2500 Kader Perempuan Pelopor, Ketua PKS Jatim Launching Gerakan Jurkam Emak-emak untuk Khofifah
Demikian pandangan disampaikan pengamat politik Iwel Sastra saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/2).
Menurut Iwel, ketiga partai koalisi perubahan itu saat ini masih melakukan lobi untuk penentuan calon wakil presiden (cawapres). Saat ini ada 2 pilihan untuk cawapres yang akan mendampingi Anies.
"Pertama kader dari partai koalisi perubahan. Kedua bukan kader partai koalisi perubahan," demikian analisa Direktur Mahara Leadership ini.
Bagi Iwel, kekompakan koalisi perubahan ini diuji hingga waktu pendaftaran pasangan capres dan cawares ke KPU nanti. Setelah pendaftaran dan diumumkan secara resmi oleh KPU, capres dan cawapres barulah berada pada zona aman.
Artinya, kalau sekarang masih ada kemungkinan perubahan di koalisi perubahan. Yang paling memungkinkan, tambah Iwel, terjadinya perubahan apabila di tengah jalan mulai ditemukan banyak ketidak sepakatan.
"Koalisi biasanya bisa berjalan mulus kalau ada titik temu kepentingan semua pihak," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jawa Timur Kaya Destinasi Wisata, FPKS Ajak Pemprov Tingkatkan PAD Melalui Pariwisata
- Momen Pelukan Prabowo dan Anies Viral
- Gelar Rakerwil, PKS Jatim Kokohkan Kolaborasi Membangun Jawa Timur