Dicurhati Petani Apel Di Tulungrejo Soal Mahalnya Harga Pupuk, AHY: Harus Kita Perjuangkan

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Para petani apel yang ada di desa Tulungrejo, kecamatan Bumiaji, kota Batu curhat kepada founder Overlanding Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


Mereka mengeluh karena tidak adanya kuota pupuk subsidi untuk petani apel. Kondisi itu membuat para  kesulitan karena harga pupuk non subsidi sangat mahal dan langkah di pasaran.

Padahal, harga apel anjlok sehingga  petani terancam merugi.

"Nggak ada (pupuk subisidi). Subsidi untuk petani buah apel dihapus, nggak ada. Sekarang kan kita sama-sama petani," kata Ahmad Faidi.

Dia mengaku, karena tidak ada pupuk subisdi, para petani terpaksa membeli pupuk non subsidi yang ada di pasaran. Harganya pun tak tentu, terkadang melonjak hingga Rp 800 ribu perkarung. Untuk mensiasati mahalnya harga pupuk itu, para petani pun mencoba mempergunakan pupuk organik agar biaya perawatan pohon apel bisa ditekan.

"Harga pupuk mahal, harga apel jatuh saat panen raya. Bisa jatuh sampai Rp 2 ribu perkilo. Kalau bulan sebelas panen raya harga bahkan sampai Rp 1500 perkilogram. Pernah terjadi," tambahnya.

Dia berharap agar pemerintah segera memberikan perhatian kepada para petani apel. Agar ada solusi, supaya kesejahteraan petani apel bisa kembali terangkat seperti sepuluh tahun lalu.

"Untuk saat ini nggak ada. Para petani berjuang sendiri. Harapan kedepan petani diperhatikan mulai dari segi obat, harga pupuk dan biaya produksi. Dipermudah menjual di pasaran, itu yang kami sampaikan," tambahnya.

Menurut dia, warga Tulungrejo sudah secara turun temurun menanam apel. Warga biasanya punya lahan antara setengah hingga satu hektar, untuk ditanami buah apel.

"Kalau dulu perawatan apel mudah dan pupuk murah. Begitu saat ini sulit juga, apalagi kalau cuaca hujan," tambahnya.

Mendengar keluhan itu, AHY mengaku akan memperjuangkan nasib petani lewat para kader demokrat di parlemen, agar harga pupuk kembali normal. Dia mengaku prihatin dan akan terus menyuarakan aspirasi petani, agar nasib mereka diperhatikan pemerintah. 

"Permasalahan yang dihadapi betapa jatuhnya harga apel, susah dan mahalnya pupuk yang juga harus kita perjuangkan, jangan sampai petani merugi karena biaya tidak tercover dengan harga jual yang rendah," katanya.

AHY juga mendorong agar destinasi wisata di lereng gunung arjuna itu kembali bergeliat.

"Kita bicara bagaimana masyarakat di desa ini bisa terus berdaya, terus status tanahnya diperjelas. Pura yang ada di lereng gunung arjuna ini juga bisa menjadi destinasi wisata," tambahnya.