ICMI Jombang Soroti Problem Dangkalnya Moral, Gus Didin: Cendekiawan Tawarkan Ekosistem Penguatan SDM

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jombang menyoroti tiga problem dangkalnya moral dalam Rapat Kerja I Pengurus Periode 2023-2026, yang diselengarakan di ruang pertemuan RM Zam-Zam.


Ketua Majelis Pengurus ICMI Jombang, Didin A Sholahudin mengatakan bahwa konsolidasi dua bulan seusai terbitnya SK Pengurus ICMI Periode 2023 - 2026 menemukan fakta bahwa ada tiga problem serius terkait dengan kehidupan sosial kemasyarakatan yang penting untuk segera dicarikan solusinya.

"Kesemuanya itu dianggap bermuara pada dangkalnya moral yakni peredaran narkoba yang makin meningkat, perilaku pornoaksi dan pornografi kalangan pelajar yang makin massif, fenomena permohonan dispensasi nikah yang terus bertambah," ujar Gus Didin, Jumat (03/03) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Menurutnya, dalam diskusi yang berkembang di rapat kerja tersebut, mengungkap fakta bahwa lembaga pendidikan, pemerintah, dan ormas keagamaan ternyata belum mampu memberi solusi konstruktif dan menekan laju pertumbuhan tiga problem diatas.

Gus Didin, panggilan akrabnya menilai bahwa Jombang yang terus bersolek mempercantik kota, tetap terasa bopeng atau berlubang, jika problem serius tersebut tak segera ditangani.

Oleh sebab itu, kata Gus Didin, cendekiawan muslim Jombang wajib hadir menawarkan sistem dan ekosistem penguatan SDM untuk menuntaskan problem yang bermuara pada rendahnya moral dan akhlaq tersebut.

"Itulah mengapa RAKER Tahun 2023 ini mengangkat tema Cendekiawan Cemerlang, Jombang Gemilang," katanya.

Gus Didin menegaskan bahwa ini dimaksudkan, agar cendekiawan tidak hanya duduk berpangku tangan atau hanya sibuk berteori. Cendekiawan harus mempunyai interest dan kemauan yang kuat untuk turut serta tuntaskan problem yang terjadi.

"Jombang boleh bersolek kotanya, tapi moralitas dan akhlaq warga, pelajarnya harus juga dipercantik. Jombang yang tak hanya cantik fisik kotanya, tapi juga rupawan ruhani dan jiwa warganya," tuturnya.

Ia menambahkan, rapat kerja ICMI Jombang ini diluar kelaziman, karena diselenggarakan sebelum pengurus dilantik. Dan memang ini disengaja, sembari menakar komitmen khidmah pengurus pada ICMI. Perihal pelantikan bisa bulan depan dan atau momentum kapanpun.

"Pengurus yang terdiri dari pimpinan dan dosen di sejumlah Perguruan Tinggi, birokrat, dokter dan paramedis, advokat, pebisnis, entrepreneur, pekerja sosial dan tokoh LSM menjadi kekuatan fundamental bagi ICMI Jombang. Dan mereka telah bersiap buktikan kontribusi untuk Jombang," imbuhnya.

Sementara Ir Pitono Nugroho, Sekretaris Umum ICMI Orwil Jawa Timur yang turut hadir mendamping raker tersebut menilai perlunya membangun Kota Emas dan Desa Emas untuk menyambut Indonesia Emas, di satu abad tahun 2045.

"ICMI harus mampu menjadi penghubung (jembatan) yang merangkai semua potensi kekuatan sehingga terbentuk connecting people, sehingga problem masyarakat bisa terpecahkan dengan cepat. Kolaborasi dan sinergi harus terus ditumbuhkan dan digerakkan," katanya.