30 Negara Beradu Inovasi, SD Madrasah Asal Surabaya dan SMA dari Papua Sukses Raih Medali Emas

Peserta asal Indonesia yang meraih juara/ RMOLJatim
Peserta asal Indonesia yang meraih juara/ RMOLJatim

Mengirimkan tiga tim binaannya pada ajang Youth International Science Fair (YISF) yang digelar di Bali pada 8 hingga 12 Maret 2023, Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB) sukses mengalahkan 30 negara peserta lainnya.


Tiga tim yang dikirim semuanya menorehkan prestasi membanggakan. Salah satunya adalah Tim MI Dewi Sartika Surabaya yang mampu membawa pulang medali emas setelah mengalahkan perwakilan dari 30 negara peserta, pada kategori environmental technology kelas SD.

Tim MI Dewi Sartika Surabaya itu menginovasikan effervescent berbahan dasar eceng gondok. Effervescent eceng gondok tersebut dapat menghancurkan zat logam berat pada air. 

"Kandungan zat logam berat pada air tersebut jika terlalu banyak bisa menyebabkan berbagai macam penyakit kulit," kata tim ahli dari YISB, Budi Santoso di Surabaya, Selasa (14/3).

Budi menjelaskan, pembuatan effervescent eceng gondok tersebut terinspirasi dari lingkungan sekitar tempat tinggal anak-anak. Dimana di sekitar mereka banyak aliran air dengan kandungan ion logam berat yang tinggi. Mereka pun mulai mempelajari jurnal-jurnal baik jurnal internasional maupun jurnal nasional.

"Mereka review ke saya mereka menemukan eceng gondok, yang terutama pada tangkainya memiliki kekuatan untuk mengikat ion logam berat," ujar Budi.

Budi melanjutkan, berdasarkan ide tersebut tim mengembangkan inovasi dengan cara mengekstrak eceng gondong menjadi tablet effervescent. Hasilnya pun terbilang efektif, dimana satu tablet effervescent eceng gondok seberat 5 gram, mampu menghilangkan 85 persen kandungan ion logam berat pada satu liter air.

Budi melanjutkan, selain mengirimkan Tim MI Dewi Sartika Surabaya, YISB juga mengirimkan dua tim binaan lainnya pada ajang yang sama. Yakni Tim Papua Bisa asal Manokwari. Tim yang diisi siswa-siswi berprestasi asal Manokwari, Papua itu juga menorehkan medali emas pada kategori environment technology kelas SMA.

"Mereka meneliti tingkat kejernihan air di Manokwari berdasarkan kandungan invertebrata. Sampelnya ada dua sungai yakni Sungai Mandopi dan Sungai Aimasi," ujarnya.

YISB juga mengirimkan Tim Papua Bisa asal Sorong, yang pada ajang tersebut menorehkan medali perak di kategori innovation technology kelas SMA. Tim yang dihuni siswa-siswi SMA berprestasi asal Sorong, Papua itu menginovasikan kemasan tempat penyimpanan ikan asap, agar bisa bertahan lebih lama.

"Kemasannya terbuat dari plastik polietilena dan plastik polipropilena, jadi dua lapis. Itu ikannya bisa bertahan hingga satu tahun walaupun gak disimpen di tempat dingin. Jadi bisa dibawa ke mana-mana," kata dia.

Ketua YISB Yasin Wijaya menyebut prestasi tersebut sebagai buah perjuangan siswa yang sangat besar. 

"Mereka menjalani latihan. Pendampingan oleh guru dilakukan secara konsisten," ujar Yasin.

Yang makin membanggakan, lanjutnya, sebagian siswa yang meraih prestasi berasal dari sekolah pinggiran maupun dari daerah yang indeks pembangunan manusia (IPM)-nya belum tinggi. 

"Ini diraih berkat motivasi dan semangat mereka," katanya.

Yasin berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya. Diharapkan, mereka makin bersemangat belajar serta bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. 

Yasin Wijaya menyebut prestasi tersebut sebagai buah perjuangan siswa yang sangat besar.