Negosiasi terus diupayakan pihak TNI-Polri dalam operasi pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
- Pemkab Kediri Bersama TNI Bangun Desa Pagung Melalui Program TMMD
- Pentingnya Pengelolaan Media TNI Hadapi Ancaman Keamanan Nasional
- Aster Panglima TNI Turun Langsung Pantau TMMD Ke-121 di Probolinggo
"Kita bisa aja langsung eksekusi Egianus Kogoya tapi tentunya itu berisiko terhadap sandera. Kita negosiasi sehingga sandera bisa selamat," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Kisdiyanto kepada wartawan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Rabu (15/3).
Bisa jadi proses negosiasi berjalan lama, untuk itu Kisdiyanto meminta seluruh warga untuk sabar menunggu.
"Memang kalau negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang, dan kita semua harus sabar," kata Kisdiyanto.
Sejauh ini, pihaknya pun masih melakukan Operasi Penegakan Hukum untuk mencari keberadaan Kapten Philip di Papua.
Artinya, Kisdiyanto menyebut tidak ada operasi militer dalam pembebasan Kapten Philip ini.
"Sampai sekarang ini satuan TNI masih digelar dengan Polri operasi tersebut penegakan hukum, bukan operasi militer sehingga yang lebih dikedepankan sandera ini selamat," kata Kisdiyanto.
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menjadi pelaku aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari lalu.
Mereka juga menyandera pilot Susi Air, Capt Philip Mark Mehrtens (37) asal Selandia Baru.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Kediri Bersama TNI Bangun Desa Pagung Melalui Program TMMD
- Pemkot Surabaya Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, PJs Wali Kota Restu Berharap Masyarakat Teladani Nilai-Nilai Kemanusiaan
- Anggota Polisi Tewas Ditembak KKB Papua