Kaget Dengar Suara Ledakan Petasan, Bayi Berusia Satu Bulan Meninggal Dunia

Ilustrasi petasan
Ilustrasi petasan

Bayi berusia satu bulan, warga Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, meninggal dunia setelah pembulu darah otaknya pecah akibat kaget mendengar suara ledakan petasan.


N inisial bayi tersebut sempat mengalami kejang-kejang dan kritis, ditambah lagi asap bekas ledakan petasan menyeruak kedalam rumah hingga memperburuk kondisi korban.

Mengetahui kondisi anaknya mengkhawatirkan, Nur Hasyim (35) dan Nur Faizah (28) kedua orang tua kandung N. Langsung berinisiatif membawanya ke klinik kesehatan terdekat, namun masih banyak yang tutup.

Karena masih dalam suasana lebaran, banyak fasilitas kesehatan yang masih tutup. Sehingga, orang tua korban kemudian membawa bayi ke bidan desa.

“Di sana dikasih obat sama bu bidan, tapi setelah pulang kejangnya masih ada. Malah cenderung sering, rentang waktu setiap 10 menitan,” kata Nufuz bibi korban dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (28/4).

Selain kejang lanjut Nufuz, bayi N juga mengalami sesak nafas. Nafasnya, cenderung lebih cepat tidak seperti biasanya sehingga dilarikan ke RS Denisa.

"Saat malam, sesak nafasnya kembali kambuh, pihak RS Denisa Gresik merekomendasikan agar Bayi N dirawat di rumah sakit Muhammadiyah Lamongan dengan fasilitas lebih lengkap," sambungnya.

“Dirujuk di RS Lamongan itu haru Rabu, di sana sempat dirawat dengan alat yang dibutuhkan pasien. Sampai akhirnya keluarga mendapat kabar, pembulu darah otak pecah,” ungkapnya.

Kabar ini pun bagai petir. Bayi pasangan Nur Faizah dan Nur Hasyim akhirnya meninggal dunia pada, Kamis (27/4/2023) pukul 10.00 Wib, di RS Muhammadiyah Lamongan. 

Pihak keluarga berharap yang menyalakan petasan bisa ditindak secara hukum. Namun saat ditanya, apakah sudah melaporkan ke Polsek Benjeng, pihak keluarga Bayi N mengaku belum membuat laporan.