Megawati Dinilai Sakiti Polisi yang Kerja Lindungi Masyarakat

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Lembaga Kajian Strategis Kepolisian merespon pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang dianggapnya menyakiti personel polisi yang baik dan benar-benar bekerja untuk melindungi dan mengayomi masyarakat.


Menurut Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan, pernyataan Mega seolah menyimpulkan semua polisi tidak baik dengan mengambil contoh Ferdi Sambo yang sudah divonis bersalah.

“Enggak semuanya. Memang yang oknum ada, tapi kan kita harus berpikir bahwasanya polisi baik, masih lebih banyak daripada oknum,” kata Edi saat dihubungi di Jakarta, Minggu (21/5).

“Saya juga kecewa dengan pernyataan Megawati ya. Artinya, saya tidak tahu, saya malah melihat itu sangat politis,” kata Edi lagi.

Namun yang pasti menurut Edi, riset dan hasil survei terhadap Polri selalu meningkat. Peningkatan ini, Edi melihat karena adanya keinginan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membenahi institusi. Artinya, lembaga Polri di era Sigit justru menunjukkan keterbukaan.

“Keterbukaan Kapolri bahwasanya Polri ingin berubah, polri ingin transparan semua. Artinya yang salah ya salah,” tegas anggota Kompolnas 2012-2016 ini.

Bagi Edi, Polri saat ini merupakan sejarah bahwa adanya keinginan berbenah, berubah dengan mengedepankan transparansi, sehingga terhadap mereka yang mencoreng nama baik institusi.

“Ya kalau dulu, ada seperti itu masih dilindungi. Eranya bukan kaya dulu lagi. Harusnya, itu harus kita hargai, kita apresiasi ya. Artinya, ke depan kita harapkan tidak ada lagi orang seperti mereka tidak ada seperti Sambo, tidak ada seperti Teddy. Ini menjadi peringatan kepada seluruh anggota Polri,” tegas Edi,

Oleh karena itu, dengan hormat Edi meminta agar Megawati berpikir objektif, karena bagaimanapun sosoknya juga memiliki tanggung jawab baik buruknya institusi Polri.

“Enggak apa-apa itu koreksi, tetapi juga harus kita lihat secara umum, bahwasanya Polri saat ini sangat transparan,” pungkasnya.