Sowan Gus Miftah, Zulhas Bantu Dana Pendidikan

foto/net
foto/net

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, bertamu ke Pondok Pesantren Ora Aji yang diasuh Miftah Maulana Habiburrohman atau Gus Miftah, di Sleman, Yogyakarta, Sabtu malam (20/5).


Mengenakan baju koko dan sarung putih serta peci hitam, menteri yang akrab disapa Zulhas itu mendapat sambutan hangat dari tuan rumah.

Usai berbincang dan makan malam, Gus Miftah mengajak ke halaman pesantren yang sedang menggelar pengajian rutin bertajuk Mujahadah Dzikrul Ghofilin. Pengajian tiap malam Ahad Pahing itu dihadiri ribuan jemaah, mulai warga sekitar hingga luar Pulau Jawa.

Di atas panggung, Gus Miftah mengajak jemaah dan para santri belajar dari perjalanan hidup Zulhas hingga meraih sukses seperti saat ini. Menurutnya, perjalanan hidup dan sukses Zulhas layak jadi teladan.

"Ketika melihat orang yang kita anggap sukses, yang perlu dilihat apa? Prosesnya. Maka ingat, ilmunya untuk menjadi orang sukses apa? 3N, niteninirokkenambahi atau ATM, amati, tiru, modifikasi. Jadi saya ingin beliau cerita hingga jadi wasilah sampai hari ini," tuturnya.

Zulhas lantas memenuhi permintaan Gus Miftah. Ia menceritakan sekilas kisah hidupnya yang menurutnya banyak mendapatkan doa dan bekal yang baik dari kedua orang tuanya.

Ketua Umum PAN itu juga menambahkan, kedua orang tuanya, terutama sang ayah, juga kerap mengajari dia dan saudara-saudaranya disiplin sejak kanak-kanak. Alhasil, ia menjadi sosok yang tangguh.

"Tiap jam 4 (dini hari) dibangunkan, susah bangun, muka dikasih air. Belakangan saya baru tahu, itulah cara mendidik anak-anak kita menjadi anak yang tangguh," ungkapnya.

"Orang boleh pintar, tapi kalau rapuh mentalnya, pasti susah maju. Bangun pagi bagi anak-anak itu persoalan sulit, latihan paling berat. Jadi kalau anak kita mampu bangun jam 4 pagi dan terbiasa, jadi terdidik disiplin," imbuhnya.

Selain menceritakan pengalaman hidup, dia juga berbagi santunan sebesar Rp 250 juta untuk pendidikan anak-anak, sebagai bentuk motivasi, baik untuk orang tua ataupun anak-anak agar semangat menempuh pendidikan sampai level tertinggi.