Laksamana Yudo Siap Perangi Mafia Lahan Milik TNI

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono/Ist
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono/Ist

Perang terhadap mafia tanah penyerobot lahan milik TNI ditegaskan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Komitmen Yudo selaras dengan kehendak politik Presiden Joko Widodo.


Penegaskan disampaikan Panglima TNI setelah menerima laporan Panglima TNI tentang kepemilikan lahan TNI yang saat ini sudah di Bareskrim Mabes Polri.

"Siapa saja yang terlibat (berkhianat) dalam permasalahan tanah Jatikarya milik Mabes TNI yang sudah terdaftar dalam IKMN, baik pelakunya militer aktif atau sudah pensiun akan kita sikat habis," kata Yudo dalam keterangan tertulis dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/6).

Sebelumnya diperoleh keterangan bahwa pada tahun 2000, ahli waris saudara Candu bin Godo dan kawan-kawan sebanyak 78 orang melalui advokat Dani Bahdani menggugat Kemhan dan Mabes TNI dengan alat bukti girik C 529 atas nama Minim bin Kaboel berupa 77 lembar girik dan 38 lembar PBB tahun 1986-1990.

Untuk menindaklanjuti hal itu, Panglima TNI melalui kuasa hukumnya pada tanggal 6 Maret 2023 melaporkan pelaku yang telah membuat dan menggunakan Girik C 529 palsu ke Kapolri.

Hal ini dilakukan Panglima TNI melalui kuasa hukum dikarenakan saat tim Denma Mabes TNI pada tanggal 17 Mei 2022 melakukan pengecekan Buku Desa (Leter/Girik C) di Kelurahan Jatikarya.

Setelag diecak, TNI menemukan sebanyak 73 lembar girik sejak 1974 telah dilakukan perubahan kepemilikan dari pemilik asal masyarakat menjadi Proyek Perumahan Kemhan dan telah dicoret dari buku desa Jatikarya Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi.

Tindakan ini dilakukan untuk melindungi aset-aset yang dimiliki TNI.