Disdik Bangkalan Sarang Garong Uang Negara

Para pengunjuk rasa di Disdik Bangkalan/RMOLJatim
Para pengunjuk rasa di Disdik Bangkalan/RMOLJatim

Sedikitnya 30 pemuda yang mengatasnamakan Perkumpulan Pemuda Bangkalan (PPB) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan, Selasa (6/6).


Mereka bergerak dari Satdion Gelora Bangkalan (SGB) sambil membuntuti kendaraan pickup yang membawa beberapa sound system.

Pengunjuk rasa juga mengarak poto beberapa pejabat Disdik Bangkalan, antara lain Bambang (mantan Kadisdik), Dewi Ega (Kabid SD), dan Toha (Korwil Tanah Merah).

Tiba di Kantor Disdik, Korlap aksi Ghozali langsung gencar menyampaikan protesnya. Dia menyebut beberapa orang pejabat dalam poto yang dibawanya adalah garong uang negara yang bersarang di Disdik.

Ghozali juga meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) baru, Agus Zein untuk mencopot beberapa pegawainya yang ditengarai adalah orang titipan mantan Kadisdik Bambang.

Dalam orasinya, Ghozali mengklaim mengantongi bukti temuan adanya tindak pidana korupsi berupa potongan liar dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilakukan oknum Disdik Bangkalan.

Menurut tuturan Ghozali, dari temuan pihaknya, ada kerugian negara hingga mencapai milyaran rupiah pertahun, akibat ulah praktik nakal oknum Disdik.

"Pertahun itu, hasil investigasi kami dengan nominal 4 M sampai 7 milyar, kerugian negara dari tahun 2018 sampai tahun 2023. Dana BOS untuk sekolah SD dan SMP seKabupaten Bangkalan, bersumber dari dana APBN," ungkap Ghazali.

Lebih lanjut Ghozali mengatakan selain potongan liar, ada gratifikasi dan asesment jabatan di lingkungan Disdik Bangkalan. Bahkan dia menantang siap mendatangkan saksi serta beradu bukti-bukti dengan dinas terkait.

"Setiap rotasi jabatan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, dengan nominal yang variatif dari 25 juta untuk jabatan korwil dan juga kepala sekolah seKabupatwn Bangkalan," tandasnya.

Kendati aksi sudah berlangsung sekian menit, tapi pihak dinas belum menemui pengunjuk rasa. Puluhan petugas kepolisian sudah bersiaga di depan pintu masuk Kantor Disdik.

Sebelum akhirnya Kadisdik Agus Zein menemui para demonstran. Pengunjuk rasa sempat mengancam akan masuk secara paksa bila pihak dinas enggan keluar menemui.

Di hadapan demonstran, Agus Zein menyampaikan terima kasih, karena yang disampaikan pengunjuk rasa bisa dijadikan sebagai bekal dinas dipimpinnya berbenah.

"Apa yang sudah disampaikan. Bagi kami ini menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan. Sekali lagi untuk perbaikan," tegas Agus.

Aksi demontrasi sempat diwarnai pembakaran ban bekas lantaran Kadisdik menolak menandatangani fakta integritas yang disodorkan pengunjuk rasa. Alasannya karena ada sejumlah tuntutan yang bukan kewenangannya. 

Sebelum massa pengunjuk rasa membubarkan diri. Mereka mengakhiri aksinya dengan menyegel pintu Kantor Disdik Bangkalan.