Siapapun Capres 2024, Mustahil Menang Tanpa Cawapres NU

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan/RMOL
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan/RMOL

Tokoh Nahdlatul Ulama menjadi faktor kemenangan tiga kandidat calon presiden (Capres) yang mengemuka, apabila direkrut sebagai calon wakil presiden (Cawapres).


Begitu analisa Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan saat merilis hasil survei bertajuk “Preferensi Suara NU dan Peta Elektoral Pilprers 2024 di Provinsi Jawa Timur”, di Sofyan Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (6/6).

“NU yang menguntungkan. Setiap pilpres, cawapresnya dari kalangan NU,” ujar Ali dalam paparannya.

Kandidat Doktor politik Universitas Indonesia (UI) itu menjelaskan, sejak Pemilu 2004 tokoh NU kerap dicomot sosok capres yang ikut kontestasi.

“Sekarang semua capres wait and see. Karena bacaan saya, begitu satu ngambil tokoh NU, maka dua tokoh capres lainnya ambil tokoh NU juga,” sambungnya.

Menurutnya, dari 3 kandidat capres yaitu Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo, punya lumbung berbeda.

“Prabowo dan Anies Jabar. (Sementara) Ganjar Jateng,” urainya.

Namun Ali mengamati, lumbung suara di wilayah Jatim belum maksimal digarap oleh ketiga capres tersebut. Sehingga, strategi pemenangan mereka harus merekrut cawapres dari kalangan NU asal Jatim.

“Bacaan saya, kalau mampu memenangkan di Jatim 60 persen saja, dia sudah bisa menjadi pemenang. Kalau tiga (wilayah provinsi di) Jawa harus (mengumpulkan suara) 40 (persen masing-masing wilayah), dia sudah bisa jadi pemenang di Pilpres,” tandasnya.