Utang Luar Negeri Pemerintah Sudah Transparan, PAN Tak Ambil Pusing

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno/RMOL
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno/RMOL

Besaran utang luar negeri Indonesia per Maret 2023 sudah menyentuh Rp7.879,07 triliun. Berbagai kalangan menyorot dan prihatin atas kondisi itu.


Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, justru tidak mempersoalkan besaran utang yang ada, karena sejauh ini pemerintah telah membuka informasi sumber utang negara kepada publik.

"Rasanya tidak perlu dijelaskan lebih lanjut, karena informasinya tersedia secara transparan bagi publik, dan itu dilaporkan secara berkala ke Kementerian Keuangan," katanya, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/6).

Eddy juga menjelaskan, utang bisa ada manfaatnya atau tidak. Selama manfaatnya untuk kemajuan dan pembangunan bangsa, dia tidak mempersoalkan.

"Utang itu ada manfaat, ada mudarat, kalau kita berutang untuk sesuatu yang tidak menghasilkan nilai tambah, ya itu mudarat. Tetapi kalau didelegasikan untuk pembiayaan yang produktif, hasilnya bisa dirasakan, misalnya untuk membangun industri, jaringan jalan tol dan sebagainya," kata Eddy.

Berdasar catatan, data Kementerian Keuangan per Maret 2023 menyebutkan, utang Indonesia mencapai Rp7.879,07 triliun, dengan PDB 39.17 persen.

Angka fantastis itu merupakan peningkatan utang di era Presiden Joko Widodo.

Bila dibagi rata dengan jumlah penduduk Indonesia terkini, setiap kepala memiliki utang masing-masing Rp28,8 juta.