Puncak Hari Jadi Kota Kediri Ke-1144, Pemkot Kediri Gelar Acara Manusuk Sima

Walikota Kediri Abdullah Abubakar saat menyerahkan air dari tujuh sumber mata air/RMOLJatim
Walikota Kediri Abdullah Abubakar saat menyerahkan air dari tujuh sumber mata air/RMOLJatim

Puncak hari jadi Kota Kediri ke-1144, Pemerintah Kota Kediri menggelar acara Manusuk Sima di halaman Balaikota Kediri.


Upacara Manusuk Sima merupakan peristiwa penting yang terjadi pada 1144 tahun lalu, yang menunjukkan sejarah berdirinya Kota Kediri, berdasar Prasasti Kwak yang ditemukan di Desa Ngabean, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. 

Dalam prasasti tersebut berangka tahun 801 Saka atau tanggal 27 Juli 879 Masehi.

Pada hari jadi Kota Kediri tahun ini mengambil tema Bahagia Bersama. Ini berartti bahwa Kota Kediri telah menyandang gelar menjadi Kota terbahagia.

Tradisi manusuk sima ini merupakan sebuah bentuk napak tilas pemberian tanah dari kerajaan Mataram ke Pemerintah Kediri.

Walikota Kediri Abdullah Abubakar mengatakan, perkembangan Kota Kediri sangat menarik banyak pendatang untuk beraktivitas di Kota Kediri, salah satu dampaknya bertambah juga timbunan sampah khususnya sampah plastik.

Oleh karena itu, Abdullah Abubakar akan segera mengesahkan regulasi pembatasan penggunaan plastik sekali pakai seperti styrofom, plastik, dan kantong plastik untuk menjaga lingkungan supaya Kota Kediri menjadi kota yang subur.

"Memang saat ini perkembangan Kota Kediri sangat luar biasa, banyak pendatang yang ada di kota kediri. Tetapi, timbunan sampah juga semakin banyak, seiring meningkatnya perkembangan penduduk,” kata Abdullah Abubakar kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Kamis (27/7).

Abdullah Abubakar bersama-sama melepaskan 1.144 burung endemik di Pulau Jawa yaitu burung perkutut. Burung perkutut tersebut, untuk melestarikan alam.

"Pemerintah Kota Kediri untuk kelestarian lingkungan bersama-sama nanti juga kita akan melepaskan 1.144 burung endemik di Pulau Jawa ini yaitu burung perkutut,” ujarnya. (Adv)