Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menambah jumlah warung tekan (Wartek) inflasi di pasar tradisional. Wartek atau yang lebih dikenal dengan nama Kios TPID itu kini juga ada di Pasar Kembang, Pasar Gubeng Masjid, Pasar Banjar Sugihan, Pasar Gayungan dan Pasar Dupak Bangunrejo.
- PD Pasar Surya Sosialisasikan Revitalisasi Pasar Keputran Selatan
- Stand Baru Pasar Dupak Rukun Surabaya Segera Dibangun, Ditarget Rampung Akhir Desember 2024
- Wali Kota Eri Dampingi Presiden Joko Widodo Cek Stabilitas Harga di Pasar Dukuh Kupang Surabaya
Lima unit TPID baru ini merupakan kolaborasi atau sinergi antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkot Surabaya.
Lima kios ini adalah bagian dari corporate social responsibility (CSR) dari PT Yekape yang diserahkan kepada PD Pasar Surya.
Serah terima CSR ini, diberikan secara langsung oleh Direktur Utama PT Yekape Hermien Rosita dan diberikan kepada Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo di Pasar Kembang.
Hermien Rosita mengatakan, pembangunan Kios TPID ini bermula dari keinginan Pemkot Surabaya agar semua pihak terlibat dari upaya penanganan inflasi.
Kemudian, pihaknya diminta berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya dalam upaya penanganan inflasi itu.
Selanjutnya, diputuskan untuk membangun Kios TPID di pasar tradisional yang berada dalam pengelolaan PD Pasar Surya.
"Jadi kami diberi tugas untuk membantu Dinkopdag terkait upaya agar masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga murah," kata Hermien dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (29/4).
Atas tugas tersebut, Hermien menerangkan, dirinya sempat mendatangi food station di Jakarta.
Tujuannya adalah untuk mencari tahu cara apa yang dapat dilakukan di Kota Surabaya agar distribusi dan harga bahan pokok tetap stabil.
"Kuncinya, adalah memotong mata rantai distribusi barang. Jika itu bisa kita lakukan, insya Allah distribusi aman dan harga bisa dikendalikan," terangnya.
Akhirnya, Hermien pun mengusulkan agar PD Pasar Surya membuat langkah yang bisa memotong mata rantai distribusi menggunakan Kios TPID.
Ia berharap, adanya Kios TPID mampu memberikan rasa aman dan harga murah kepada masyarakat.
"Hal-hal lainnya nanti bisa disinergikan antar BUMD," lanjutnya. Mudah-mudahan kios ini bisa bermanfaat," ungkapnya.
Di samping itu, Dirut PD Pasar Surya Agus Priyo menyatakan, inflasi menjadi salah satu perhatian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Karena itu, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), wali kota memerintahkan agar distribusi dan harga bahan pokok terus dipantau.
"Melalui TPID, kita diminta memantau harga di pasar," kata Agus.
Menurutnya, pemantauan itu harus dilakukan terus menerus. Jika ada kenaikan harga komoditi tertentu, TPID diminta segera melakukan upaya pengendalian.
"Dengan adanya kios TPID ini tentu sangat membantu untuk melakukan pemantauan tersebut," ujar Agus.
Agus menambahkan, pembangunan lima Kios TPID ini merupakan sinergi nyata antar BUMD.
Dirinya menyampaikan, PD Pasar Surya membuka diri untuk meningkatkan kerja sama antar BUMD.
Ia juga berharap, keberadaan Kios TPID ini akan menstabilkan harga bahan pokok.
"Semoga harga bahan pokok tetap terkontrol dan masyarakat dapat membeli dengan harga yang wajar," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Pastikan Stok Bahan Pangan Aman Jelang Nataru 2024/2025
- Minimalisir Kecelakaan Siswa, Pemkot Surabaya Optimalkan Layanan Bus Sekolah
- FORDA II Resmi Dibuka, Pemkot Surabaya Dorong Regenerasi Atlet Asal Jatim