Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, di Halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (2/5). Usai upacara, para pelajar se-Surabaya tingkat SD hingga SMP berkolaborasi memeriahkannya dengan penampilan seni dan budaya.
- Jaringan Sungai Menyebar hingga Pedalaman, Pemkot Surabaya Berencana Kembangkan Transportasi Taksi Air
- Pemkot Surabaya Imbau Warga Waspadai Dokumen Tidak Resmi Pengadaan CPNS 2024
- 3,5 Tahun 64.972 Meter Jalan di Surabaya Telah Diperbaiki, Wali Kota Eri: Bukan Lagi Tambal Sulam
Tampilan seni dan budaya itu, di antaranya terdiri dari Paduan Suara Gita Bahana Pelajar Kota Surabaya, orkestra, atraksi ekstrakurikuler Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) gabungan pelajar SMP se-Surabaya, Tari Dolanan Arek Surabaya gabungan pelajar SD se-Surabaya, serta Drumband Harmoni 19 dari SMPN 19 Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan pada momentum Hardiknas 2024, Pemkot Surabaya fokus pada pengoptimalan kurikulum Merdeka Belajar guna meningkatkan kualitas pembelajaran, serta membentuk karakter siswa menjadi lebih mandiri.
“Hari Pendidikan Nasional adalah bagaimana kurikulum Merdeka Belajar melibatkan SD-SMP yang dinaungi oleh Pemkot Surabaya. Kita ingin menunjukkan bahwa SD-SMP juga memiliki kemampuan di luar akademik,” kata Wali Kota Eri dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim.
Ia menjelaskan bahwa kurikulum Merdeka Belajar adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Peserta didik dan guru mendapat kebebasan untuk menentukan metode pembelajaran dengan memperkuat pendidikan karakter siswa.
“Kita bisa melihat ada Drumband yang Juara Koni, ada yang juara di tingkat provinsi terkait dengan baris-berbaris Paskibraka), juga tampilan-tampilan lainnya,” jelasnya.
Oleh karena itu, dalam upaya mengoptimalkan kurikulum Merdeka Belajar di Kota Pahlawan, pemkot memperkuat fasilitas pendidikan dalam menentukan metode pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik melalui berbagai program bidang pendidikan.
“Merdeka Belajar ada Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW. Di sekolah setiap Jumat, pembelajarannya menggunakan (berkomunikasi) Bahasa Inggris,” ujar dia.
Tak hanya itu saja, selepas pukul 12.00 WIB, para pelajar mengikuti kegiatan ekstrakuler melalui program Sekolah Arek Suroboyo (SAS) untuk mendorong penerapan pendidikan karakter peserta didik. Maka kegiatan belajar formal harus tuntas maksimal pada pukul 12.00 WIB.
“Pendidikan karakter dikembangkan dan disesuaikan dengan keinginan siswa, seperti pengembangan bakat dan talenta anak. Semoga dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional ini maka pendidikan semakin baik, anak-anak Surabaya semakin menjadi yang terbaik dan terdepan,” terangnya.
Melalui penerapan pendidikan karakter, para peserta didik diharapkan menjadi lebih mandiri.
“Sehingga mereka harus berani, ketika mereka dewasa sudah memiliki kemampuan berinteraksi dengan masyarakat secara langsung. Saya ingin anak Surabaya tidak hanya mengejar akademik saja, tetapi akhlak dan akidah juga tepat,” tegasnya.
Bahkan, Pemkot Surabaya juga menjalin hubungan Sister City atau kerjasama dengan kota-kota di lokasi negara yang berbeda.
Ia bercerita, seperti anak-anak Surabaya yang berprestasi dalam bidang olahraga sepak bola dikirim ke Liverpool, Korea Selatan, dan Jepang untuk memperkuat kemampuannya.
“Ada banyak hal dalam Sister City, anak-anak memiliki skil dan prestasi. Anak-anak berbakat itu sebelumnya telah melakukan seleksi sehingga kami kirim ke sana. Bahkan penukaran pelajar juga kita lakukan,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Raih Penghargaan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index Terbaik di Jawa Timur
- Anugerah Media Humas Kemenkominfo 2024, Pemkot Surabaya Raih Penghargaan Kategori Siaran Pers
- Pemkot Surabaya Gelar Penyelempangan Finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Tahun 2024