Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya mengendalikan inflasi di Kota Pahlawan, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.
Salah satu yang dilakukan pemkot adalah menggulirkan kembali program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di Surabaya Barat, tepatnya di Pendopo Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, Selasa (28/5).
- Banyuwangi Surplus Hewan Kurban Jelang Idul Adha, Pasok Berbagai Daerah
- Momentum Idul Adha, Direktur RSUD Dolopo Madiun Bagikan Daging Kurban ke Pasien
- Hari Raya Idul Adha Partai Demokrat Jatim Potong 15 Ekor Sapi dan Kambing
Saat itu, warga berbondong-bondong membeli berbagai macam komoditi yang dijual dalam GPM itu.
Mereka benar-benar memanfaatkan event ini untuk melengkapi kebutuhan dapurnya.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan program GPM ini rutin digelar setiap bulannya secara bergantian di berbagai lokasi di Surabaya.
Sebelumnya, GPM ini digelar di Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, lalu kali ini digelar di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo.
“GPM merupakan program kita untuk membantu masyarakat dengan menyediakan bahan pokok dengan harga murah. Saat ini, giliran kita bekerjasama dengan Kecamatan Benowo dengan menyiapkan berbagai produk. Tentu intervensi ini sangat penting menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini. Jadi, mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat semuanya,” kata Antiek.
Dalam program GPM kali ini, tersedia sejumlah bahan pangan, seperti beras, minyak, gula, daging sapi, daging ayam, telur, cabai, serta bawang merah dan bawang putih.
Selain itu, ada pula produk UMKM dari Kecamatan Benowo yang ikut serta dalam GPM tersebut.
“Jadi, dalam GPM ini kami berkolaborasi dengan pihak penyedia, termasuk kolaborasi dengan para UMKM setempat. Makanya, kami pastikan harga yang kami jual pasti di bawah pasaran,” tegasnya.
Di samping itu, Antiek juga memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha ini aman.
Cuma memang, ketika melihat harga di pasaran, ada beberapa komoditi yang mulai naik, seperti beras.
“Makanya, Pemkot Surabaya langsung responsif dengan menggelar GPM dan juga Operasi Pasar. Semoga dengan cara ini bisa mengendalikan harga di pasaran,” katanya.
Sementara itu, Winarti warga Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo yang membeli sejumlah bahan pangan dalam program GPM tersebut mengaku sangat terbantu dengan program tersebut.
Pasalnya, harganya memang lebih murah dibanding di pasar.
“Terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah mengadakan gerakan pangan murah ini, warga sangat terbantu karena harga bahan pokok yang dijual cukup murah. Saya berharap program ini terus dilanjutkan dan tidak hanya kali ini saja,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Tertibkan 125 Bangli di Bantaran Sungai Kalianak, Sasar STA 4+00
- DLH Surabaya Pastikan Truk Sampah Tabrak Pemotor Bukan Milik Pemkot
- Harkitnas, Pemkot Surabaya Ajak Warga Siapkan Masa Depan Generasi Penerus