Jangan Memperdaya Dengan Hoax

Moh. Hasan/Ist
Moh. Hasan/Ist

KISAH yang terungkap mengenai perilaku oknum polisi di Wakanda menjadi peringatan bagi kita semua. 

Di sebuah kantor polisi di tingkat Police District di salah satu kota kecil di Wakanda, diumumkan adanya acara press rilis. Namun, pengumuman tersebut kemudian dibatalkan dengan alasan kepala polisi memiliki tugas lain. 

Ternyata, pada hari itu kepala polisi justru melakukan press rilis dengan kelompok wartawan yang berbeda. Tindakan ini tidak hanya diskriminatif, tetapi juga bisa disebut sebagai hoax. Perilaku seperti ini tidaklah mencerminkan moralitas yang seharusnya dimiliki oleh polisi di Wakanda.

Berbeda halnya dengan Polri, kebanggaan kita, yang memiliki integritas tinggi dalam memerangi dan mencegah penyebaran hoax. Polri menekankan pentingnya perlawanan terhadap hoax melalui jargon "Turn Back Hoax". 

Tidak hanya polisi, wartawan pun didorong untuk aktif dalam melawan penyebaran informasi palsu ini. Bahkan, sebagai seorang wartawan yang sering meliput di Polres Bangkalan, saya melihat semangat melawan hoax juga tercermin dalam pemakaian kaos bertuliskan "Turn Back Hoax". Semangat dan komitmen Polri dalam melawan hoax sangat patut diacungi jempol.

Hoax, secara sederhana, adalah informasi palsu atau tidak benar yang disebarkan dengan tujuan menyesatkan atau menipu orang. Hoax seringkali merupakan alat untuk menciptakan kekacauan dan memengaruhi opini publik. Menurut para pakar, hoax adalah bentuk penipuan yang disengaja dan dapat merugikan pihak lain.

Keberadaan informasi palsu atau hoax telah menjadi perhatian serius dalam dunia informasi dan komunikasi modern. Fenomena ini tidak hanya menyesatkan, tetapi juga memiliki dampak negatif yang luas terhadap masyarakat. Berbagai pandangan dari para pakar telah mengungkapkan seriusnya masalah hoax dalam masyarakat.

Menurut Prof. Dr. Riris K. Rismawati, M.Si, hoax adalah informasi palsu yang disebarkan dengan tujuan menyesatkan dan memanipulasi masyarakat. Hal ini seringkali dimanfaatkan untuk memengaruhi opini publik dan menciptakan ketidakpastian dalam informasi yang disajikan.

Sementara itu, Prof. Dr. Kuskridho Ambardi, M.A., menganggap hoax sebagai fenomena yang mudah terjadi dalam era digital saat ini. Informasi palsu dapat dengan cepat disebarkan melalui platform online, merusak kepercayaan publik dan stabilitas sosial.

Dr. Yanuar Nugroho, M.Sc, menyoroti dampak serius penyebaran hoax terhadap masyarakat. Selain menciptakan konflik dan kebingungan, hoax juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan politik atau ekonomi tertentu.

Dr. Phil. Arie Setiadi Moerwanto menyebutkan bahwa hoax merupakan bentuk manipulasi informasi yang sengaja dilakukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Tujuannya kadang-kadang disinyalir untuk menciptakan sensasi atau kontroversi demi kepentingan tertentu.

Dari berbagai pandangan para pakar itu, tergambar bahwa hoax merupakan ancaman serius yang harus ditangani dengan bijaksana. Di era digital yang dipenuhi dengan informasi, penting bagi setiap individu untuk waspada dan kritis terhadap informasi yang mereka terima. Verifikasi dan penelusuran kebenaran informasi sebelum menyebarkannya merupakan langkah preventif yang efektif untuk melawan hoax.

Jurnalis, sebagai pengemban tugas memberikan informasi yang akurat, menjadi garda terdepan dalam memerangi hoax. Prinsip-prinsip penulisan berita yang seimbang dan etika jurnalistik yang menuntut verifikasi informasi menjadi kunci utama dalam menyampaikan berita yang benar. Dengan kolaborasi antara masyarakat, kepolisian, wartawan, dan para pakar, kita dapat bersatu padu melawan penyebaran hoax dan menjaga integritas informasi dalam masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan penyebaran hoax, kita semua, baik masyarakat, kepolisian, maupun wartawan, harus bersatu padu untuk menegakkan kebenaran dan integritas dalam menyampaikan informasi. Jangan biarkan hoax merusak kepercayaan dan stabilitas sosial yang telah kita bangun dengan susah payah. Mari bersama-sama lawan hoax dan tegakkan kebenaran demi kebaikan bersama.

Wartawan Kantor Berita RMOLJatim

ikuti terus update berita rmoljatim di google news