Perusahaan Kertas PT IRP di Jombang Ekspor Perdana ke China dan Asia

Ekspor kertas perdana PT IRP/RMOLJatim
Ekspor kertas perdana PT IRP/RMOLJatim

PT Indonesia Royal Paper (IRP) salah satu perusahaan produksi kertas di Desa Dadi Tunggal, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang melakukan ekspor perdana 750 ton ke China dan sejumlah negara di Asia.


Ekspor perdana ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga melati dan pemecahan kendi di depan truk kontainer pengangkut kertas ekspor tersebut oleh Pj (Penjabat) Bupati Jombang Sugiat.

Didampingi Kepala Kantor Bea Cukai Kediri Ardiyatno, serta jajaran direksi PT IRP yang dilakukan secara bersama-sama. Hadir pula Wakil Bupati Jombang periode 2018-2023 Sumrambah.

General Manager Produksi PT IRP, Surya Widada mengatakan bahwa sebanyak 750 ton kertas akan diekspor ke China. Pengiriman tersebut dilakukan secara bertahap selama seminggu.

"Rinciannya, hari ini 10 kontainer. Kemudian besoknya 10 kontainer lagi. Begitu seterusnya hingga satu minggu, yakni jumlah total 750 ton. Kertas yang dikirim adalah jenis core board paper," ujar Surya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (11/06).

Surya menjelaskan selama ini pihaknya memproduksi kertas core board yang merupakan kertas berwarna coklat memiliki ketebalan 0,5 sentimeter atau 420 gsm (gram per square meter).

"Kertas tersebut digunakan untuk gulungan benang, gulungan plastik, kain, serta digunakan palet berbahan kertas. Juga bisa digunakan lemari berbahan kertas. Karena sangat tebal," kata  dia.

Potensi ekspor kertas tersebut sangat besar. Oleh sebab itu, selain China pihaknya juga menjajaki pasar Vietnam, Thailand, bahkan PT IRP juga sudah mengirim contoh kertas ke Korea.

"Peluang untuk pasar luar negeri sangat besar," katanya.

Surya menambahkan kapasitas produksi PT IRP sendiri mencapai 15 ribu ton per bulan. Sedangkan bahan bakunya sendiri dari lokal. Yakni, daur ulang karton bekas yang berasal dari lapak barang bekas. 

Sementara itu, Pj Bupati Jombang Sugiat mengapresiasi ekspor perdana yang dilakukan PT IRP. Ia terus mendorong agar kawasan industri di Jombang terus tumbuh dan berkembang. Karena dengan perkembangan industri bisa menekan angka pengangguran. 

"Ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat bila lapangan pekerjaan tersedia di Jombang semakin besar peluangnya. Maka, kami undang para investor lain untuk berinvestasi di kawasan industri utara brantas," ujarnya.

Sugiat menambahkan, dengan adanya ekspor perdana tersebut PT IRP sudah menguasai pasar. Baik pasar domestik maupun luar luar negeri. Yang lebih membanggakan, lanjut Sugiat, PT IRP menggunakan tenaga kerja lokal dan bahan baku lokal.

"Ini sangat bagus untuk menyerap tenaga kerja Jombang. Juga untuk mengatasi masalah sampah. Karena bahan baku yang digunakan oleh PT IRP adalah daur ulang kertas. Sekali lagi, kami sangat apresiasi," katanya.

Senada disampaikan Kepala Kantor Bea Cukai Kediri Ardiyatno. Ia juga mengapresiasi adanya perusahaan di jombang yang melakukan ekspor tersebut.

Ia berharap PT IRP mampu bersaing di pasar global dan memberikan efek positif bagi lingkungan sekitar.

"Mulai serapan tenaga kerja hingga efek lainnya. Semisal tumbuhnya kos-kosan dan sektor transportasi," ujarnya.

Ardiyatno menambahkan PT IRP sendiri mendapatkan fasilitas sebagai pengusaha kawasan berikat. Yakni mendapatkan fasilitas kemudahan penangguhan bea masuk dan pajak dalam rangka impor.

"Makanya kami berharap PT IRP mampu bersaing di pasar global," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news