Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Penganugerahan Sekolah Adiwiyata jenjang SD dan SMP tahun 2024, di Gedung Balai Pemuda, Selasa (25/6).
Sebanyak 65 sekolah di Kota Pahlawan berhasil mendapat Penganugerahan Sekolah Adiwiyata di tingkat kota.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan Penghargaan Sekolah Adiwiyata kepada para Juara Harapan dan Juara Terbaik jenjang SD, serta Juara Terbaik jenjang SMP.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa Adiwiyata bukanlah sekedar perlombaan dalam upaya pelestarian lingkungan, tetapi sebagai upaya menciptakan kepedulian dalam mencintai lingkungan.
Upaya tersebut terus digalakan oleh Pemkot Surabaya dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
“Tadi semakin banyak, ada sekitar 333 sekolah di Surabaya yang sudah melakukan Adiwiyata, baik di tingkat kota, provinsi, maupun di tingkat nasional. Hari ini, di tambah 65 sekolah, jadi saya berharap di tahun 2025 semua sekolah SD sudah ikut Adiwiyata,” kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Sebab, menurutnya, upaya pelestarian lingkungan tidak harus mengikuti kegiatan perlombaan yang kemudian meraih juara, melainkan bagaimana anak-anak di Kota Pahlawan semakin sadar dan peduli dalam menjaga lingkungan.
“Anak-anak dibiasakan membuang sampah pada tempatnya, serta diajarkan untuk mengurangi sampah plastik, dan belajar tidak membawa plastik. Adiwiyata adalah jalan untuk mencintai lingkungan,” ujar dia.
Meski demikian, Wali Kota Eri mengaku, anak-anak di Kota Pahlawan mulai sadar dan peduli terhadap lingkungan sekolah dan rumahnya.
Hal ini dimulai dari penerapan aturan kebersihan lingkungan. Karenanya, kedisiplinan menjadi modal utama bagi para pelajar dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Kalau itu sudah terjadi, InsyaAllah masalah sampah atau apapun sudah selesai di Surabaya. Karena buat saya, pembentukan karakter dan kedisiplinan adalah hal penting,” ungkapnya.
Wali Kota Eri pun meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya untuk menilai proses SD maupun SMP saat mengikuti Adiwiyata di tingkat kota, sebelum diusulkan ke tingkat provinsi.
Bahkan, ia berharap jika proses penilain melibatkan pihak internasional.
“Saya ingin semua SD, khususnya yang negeri dan SMPN, untuk ikut Adiwiyata tahun 2025. Saya meminta DLH penilaiannya sama dengan Kota Layak Anak (KLA) secara internasional. Karena kita tidak bisa melarang orang membuang sampah, tetapi membentuk karakter anak dari awal,” terangnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan bahwa terdapat 65 sekolah di Kota Pahlawan yang menerima penganugerahan Adiwiyata.
Sekolah itu terdiri dari 41 SD Negeri, 14 SD swasta, 6 SMPN, dan 4 SMP swasta.
“Di tahun 2024, SD ada 300 sekian dan yang sudah Adiwiyata sejumlah 72 persen. Itu kumulatif selama 4 tahun, karena lamanya sertifikat (piagam) berlaku selama 4 tahun. Yang belum mengikuti Adiwiyata tahun ini, bisa jadi dulu pernah Adiwiyata tapi tidak mengajukan di tahun ini,” kata Dedik.
Dedik melanjutkan, untuk SMPN di Surabaya yang sudah Adiwiyata adalah sebanyak 60 sekolah.
Sedangkan 3 SMPN lainnya, sudah Adiwiyata saat 4 tahun yang lalu, hanya saja tidak mengikuti atau memperpanjang lagi di tahun ini.
“Sedangkan SMP swasta jumlahnya masih sedikit yang Adiwiyata,” imbuhnya.
Di samping itu, pada tahun 2024 terdapat peningkatan jumlah sekolah yang mendaftar Adiwiyata.
Sebab, Adiwiyata merupakan Gerakan Perilaku Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) yang memiliki tiga tahapan. Yakni, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
“Yang sudah Adiwiyata tingkat kota, kita evaluasi selama 12 bulan melihat kedisiplinan mereka dalam melaksanakan SOP. Setelah itu di usulkan di tingkat provinsi, lalu nanti provinsi bisa mengusulkan ke tingkat nasional, hingga bisa meraih Adiwiyata Mandiri,” pungkasnya.
Sebagai diketahui, Wali Kota Eri menganugerahkan Adiwiyata kepada SD dan SMP. Di antaranya, Juara Terbaik I adalah SDN Pakis VIII, Juara Terbaik II adalah SDN Ploso 1/172, dan Juara Terbaik III adalah SDN Kedung Cowek 1/253.
Juara Harapan I diraih oleh SDN Siwalankerto 1, Juara Harapan II adalah MI AI - Amin, dan Juara Harapan III adalah SD Bahrul Ulum (Dukuh Menanggal).
Selanjutnya, Juara Terbaik I diraih oleh SMPN 63, Juara Terbaik II adalah SMP Taruna Jaya 1, dan Juara Terbaik III adalah SMP Kristen Gloria 1.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang
- Dukung Eri Cahyadi-Armuji, Hiperhu: Lanjutkan Kepemimpinan Periode Kedua
- Pemkot Surabaya Berhasil Raih Penghargaan Bergengsi dari Badan Informasi Geospasial