Dua bocah berinisial SAS (7) dan MH (7) siswa TK Masyitoh 9 dari Tegalagung, Kecamatan Kragan, Rembang, ditemukan tenggelam di kolam renang Jatiwangi Park di Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, pada Rabu, (26/6).
- Gus Miftah Dikritik Usai Olok-olok Penjual Es Teh 'Goblok'
- Pemuda Tewas Dibacok, Pelaku Diduga Masih Tetangganya
- Angin Puting Beliung Terjang Bondowoso, Puluhan Rumah Rusak dan 5 Orang Terluka
Kapolsek Merakurak, AKP Ciput Abidin mengungkapkan, rombongan diketahui memulai perjalanan sekitar pukul 07.00 WIB dengan tujuan Jatiwangi Park untuk menikmati masa liburan kelulusan akhir sekolah.
Sesampainya di tempat wisata sekira pukul 08.30, rombongan yang terdiri dari guru, siswa dan orang tua/pendamping menyempatkan sarapan bersama sebelum memulai aktifitas bermain di kolam renang.
Nahas, di tengah makan bersama itulah, keberadaan kedua korban mulai tidak terlihat dalam rombongan. Ketika dicari, kedua korban ternyata sudah ditemukan mengapung dalam salah satu kolam untuk dewasa.
"Saat rombongan makan bersama, kedua anak (korban) mandi duluan tanpa menunggu teman-temannya. Ternyata keduanya masuk di kolam renang untuk dewasa sedalam 1,5 meter," jelas Ciput kepada Kantor Berita RMOLJatim.
Dari keterangan pengelola wisata, kata AKP Ciput, saat peristiwa terjadi, kolam yang merenggut nyawa kedua bocah itu sedang dalam proses pengisian air. Kira- kira tinggi air baru mencapai 70 cm dan belum penuh. Sehingga kedua korban diduga salah mengira jika kolam tersebut dangkal.
Sekitar pukul 09.00 WIB, korban ditemukan dalam keadaan sudah mengapung dan langsung diberikan pertolongan pertama di Puskesmas Merakurak. Namun, saat dicek dokter, ternyata 2 anak tersebut telah meninggal.
"Mungkin dikira 70 cm itu dangkal, sehingga kedua korban langsung berenang disitu," imbuhnya.
Pasca kejadian, terang AKP Ciput, Jatiwangi Park dikosongkan serta ditutup untuk umum guna mempermudah proses olah TKP dan penyeldikan lebih lanjut.
Tak lupa ia meminta kepada seluruh pengelola wisata di wilayah hukumnya, khususnya wisata air, agar lebih meningkatkan pengawasan dan keamanan. Karena dengan peristiwa kali ini, sudah ada dua kejadian yang sama terjadi di Kecamatan Merakurak.
"Nanti kita bersama Forkopimka kumpulkan pengelola wisata, untuk safety dan pengamanan diperketat lagi, kalau bisa ada pelatihan agar tidak ada kejadian serupa," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dini Hari Tadi, Gempa Bumi Guncang Gunungkidul
- Muncul Gas Beracun Dari Ledakan Amonium Nitrat Beirut, Warga Didesak Pakai Masker
- Kapolri Minta Korpolairud Bangun Gerai Vaksin di Pulau Terpencil