Keberadaan Starlink sebagai provider internet di Indonesia hingga kini terus diperdebatkan. Publik membandingkan manfaat dan mudharat perusahaan milik taipan asal Amerika Serikat, Elon Musk.
Dekan Fakultas Teknologi Universitas Yarsi, Dr Ummi Azizah Rachmawati mengatakan bahwa Starlink memberi perubahan dalam tatanan penyedia internet di tanah air. Bahkan dengan kecepatan yang disediakan, Starlink dinilai memberi manfaat bagi perusahaan yang butuh jaringan supercepat terkait pekerjaan yang dilakukan.
"Dari sisi teknologi memang sangat bagus dan sangat membantu manusia, apalagi kita sekarang sudah berada di er 5G. Kalau dari segi teknologi tidak ada pertanyaan apakah ini ada manfaatnya atau mudharatnya, dari sisi teknologi ini akan menguntungkan," kata Azizah dalam diskusi virtual bertajuk "Manfaat dan Mudharat Starlink untuk Indonesia" yang diunggah kanal YouTube Forum Insan Cita, Minggu malam (30/6).
Azizah juga mengungkap keberadaan satelit Starlink. Pasalnya, sejumlah astronom sudah mulai komplain karena bentuk dari satelit Starlink yang banyak menjadi seperti komet.
"Jumlah satelit ini yang banyak memunculkan reflektif yang mengganggu teleskop dan menyulitkan astronom untuk mempelajari objek-objek di luar angkasa," jelasnya.
Selain itu, ada tantangan ke depan terkait kebijakan. Pemerintah Indonesia harus aware terkait lalu lintas di luar angkasa. Apalagi satelit Starlink berada di orbit rendah.
"Kalau kita rely on Space X, maka kedaulatan Indonesia menjadi dipertanyakan. Karena kedaulatan kita sudah diambil Elon Musk dengan Space X-nya," terang Azizah.
Apalagi, perusahaan seperti Starlink di dunia ini sudah cukup banyak. Dan satelit mereka termasuk low orbit. Dan ini akan menjadi masalah bagi kedaulatan Indonesia.
"Masalah kedaulatan, masalah keamanan data, dan dampak-dampak lain seperti mungkin terhadap cuaca dan ekosistem di angkasa, atau bagi satwa-satwa yang mengandalkan angkasa untuk bermigrasi," paparnya.
Azizah pun menyarankan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan asing. Sehingga hal ini bisa mendorong perkembangan perusahaan lokal.
"Kolaborasi ini bisa saling menguntungkan dan datanya menjadi lebih save," pungkas Azizah sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Elon Musk Pamerkan Taksi Robot Cybercab, Bisa Dibeli Sebelum 2027
- Jika Donald Trump Jadi Presiden, Elon Musk akan Menduduki Jabatan Strategis
- Starlink Gemparkan Dunia Provider Internet