Penerimaan Peserta Didik Baru (P2DB) di Kota Probolinggo sempat menuai kegaduhan, terutama di tingkat SMPN. Terkait hal itu Dinas Pendidikan Kota Probolinggo mengaku sudah mengambil langkah-langkah yang terbaik untuk mengatasi kegaduhan di tengah masyarakat.
- Keluh Kesah 696 Guru PAI di Jember, 1 Tahun Terkatung-katung Belum Bisa Ikut Program PPG
- Sehari Berbahasa Inggris di Ruang Pendidikan Kota Surabaya, Siswa Semakin Lancar Berkomunikasi
- Kadisbudpar Hudiyono Giliran Pertama Jadi Saksi Kasus Korupsi DAK Dispendik Jatim
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Siti Romlah mengatakan, saat ini tidak ada istilah citra sekolah buruk. Karena sejatinya, semua sekolah negeri maupun swasta sama-sama di bawah naungan Disdikbud, dengan kurikulum yang sama.
"Tidak ada istilahnya sekolah swasta tidak bisa berprestasi, dan bukan jaminan sekolah negeri secara keseluruhan mencetak siswa berprestasi, semuanya kembali pada semangat dan minat anak masing-masing," katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (7/7/2024).
Oleh sebab itu, dengan keselarasan status tersebut, Romlah berharap agar wali murid tidak perlu khawatir putra putrinya jika tidak diterima di sekolah negeri.
Diketahui angka kelulusan tingkat sekolah dasar tahun ini, mencapai sekitar empat ribu pelajar. Dengan banyaknya peserta didik baru tersebut, ada 10 sekolah negeri yang mampu menampung sebanyak 2144 siswa.
"Sedangkan untuk sekolah swasta, ada kapasitas sebanyak 4200 siswa, dan itu menurut saya sudah sangat mumpuni, dan mampu menampung banyaknya angka kelulusan di tahun ini," imbuhnya.
Demi mencegah kecurangan sistem, Romlah juga mewanti wanti petugas server maupun pihak manapun untuk tidak melakukan kecurangan jual beli P2DB.
"Jika didapati ada yang melakukan kecurangan, atau sistem titip, baik itu dewan, maupun siapapun, bisa lapor ke saya, jika server saya yang melakukan kecurangan, saya bisa langsung menonaktifkan sistem tersebut," tegasnya.
Terpisah, Ketua Tim Aliansi LSM Anti Korupsi Probolinggo, Agus sugianto ikut mendukung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo terkait langkah-langkah dalam mengatasi persoalan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (P2DB) 2024.
“Sebenarnya Disdik kota probolinggo telah melakukan sistem yang sangat bagus supaya tidak terjadi permasalahan terkait zonasi dan sudah menciptakan langkah-langkah dinas pendidikan kota probolinggo untuk antisipasi penanganan P2DB ini biar masyarakat puas dan jelas,” terang Agus.
Sebelumnya, Agus Sugianto menerima sejumlah Konsultasi non-Laporan (KNL) terhadap penyelenggaraan P2DB pada hari-hari terakhir pada pendaftaran pada tahap zonasi.
Dari kasus itu, Agus Sugianto Selaku Ketua Tim Aliansi Anti Korupsi Probolinggo Raya, berharap pihak Disdik Kota Probolinggo cepat mengatasi persoalan teknis sistem teknologi informasi mengingat adanya dukungan anggaran dari pemerintah.
“Jika perlu ditambah lagi sekolah dan juga tambah gedung di setiap sekolah supaya bisa menampung murid yang nantinya masuk di sekolahan tersebut,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Para Istri Dua Calon Walikota Probolinggo Hadiri Maulid Nabi di Yayasan Al Anshor
- Pemkot Surabaya Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, PJs Wali Kota Restu Berharap Masyarakat Teladani Nilai-Nilai Kemanusiaan
- Koalisi Pengusung Gus Haris-Ra Fahmi di Pilkada Probolinggo Susun Strategi Sapu Bersih Suara Rakyat