Harga beras medium hingga pandan wangi mengalami kenaikan. Di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, harga beras premium berkisar di angka Rp 15.000/Kg, medium Rp12.000-Rp 13.000/Kg dan pandan wangi Rp19.000/Kg.
- Sinergi dengan Start Up Rural Commerce Dagangan, Wamendag ajak Optimalkan Digitalisasi Pasar dan UMKM Jatim
- Rencana Kenaikan Bea Masuk 200 Persen Barang China Masih Dikaji Antar Kementerian
- Bupati Malang Sanusi dapat Gelar Bapak Koperasi dari Ketum Dekopin
Hal ini sesuai dengan yang berada di panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dalam acuan panel harga Bapanas beras medium di jual sekitar Rp15.670 mengalami kenaikan harga sekitar Rp180 sedangkan medium Rp13.600 naik Rp90.
Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengakui Indonesia saat ini rentan terhadap gejolak harga bahan pangan lantaran perubahan iklim.
Kenaikan tersebut, kata dia, juga bisa menjadi dampak dari skandal mark up beras Bapanas-Bulog Gate 2024 yang belakangan ramai dibahas.
"Indonesia masih akan rentan terhadap gejolak harga bahan pangan, sebab perubahan iklim yang terjadi beberapa tahun terakhir juga makin meninggikan risiko krisis pangan," kata Surya dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/7).
Dia mengingatkan, dampak bahaya dari perubahan iklim seperti fenomena La Nina yang menyebabkan lonjakan harga beras. Menurutnya, fenomena perubahan iklim seperti La Nina telah membuat kehilangan musim panen.
"Awal tahun ini sampai dengan tahun lalu kita terkena La Nina Effect di mana kita missing di pola panen yang bergeser,” jelas dia.
Pada akhirnya, lanjut dia, dampak perubahan iklim akan membuat produktivitas agraria dalam negeri menurun. Dia mengakui, imbas dari fenomena perubahan iklim tersebut akan membuat pemerintah kembali membuka keran impor.
“Akhirnya produktivitas dari dalam negeri, misalnya untuk agraria menurun, itu yang membuat tahun lalu dan mungkin juga awal tahun ini kita melakukan impor beras," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto membeberkan fakta terbaru dari permainan skandal mark up impor beras. SDR telah melaporkan skandal mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 ini ke KPK.
“Bahwa berdasarkan data yang kami temukan diperoleh informasi rata-rata harga yang dikenakan (Bulog)untuk beras seharga 660 Dolar AS/ton cost, insurance, and freight (CIF),” kata Hari Purwanto.
Hari Purwanto melanjutkan, Bulog juga mengimpor beras dengan harga rata-rata 655 Dolar AS/MT CIF Indonesia. Hal ini, kata Hari Purwanto, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret tahun 2024.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news