Pihak keluarga mempertanyakan kematian almarhum Marzuki, seorang narapidana di Lapas kelas II A Jember, pada Jumat (19/7) kemarin.
- Laporan Sudah Masuk, Polisi Buru M Kece yang Diduga Nistakan Agama
- TikTok Indonesia Digugat Tiktokerz Rp 13 Miliar
- Lagi, Wali Kota Eri Temukan Kasus Pungli di Pemkot Surabaya
Sebab, pria 48 tahun asal kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep Madura ini, ditemukan tewas tenggelam di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 15 meter. Pihak keluarga menduga ada kejanggalan dibalik kematian korban.
"Betapa kagetnya kemarin dapat kabar dia sudah meninggal dunia dalam sumur," sambungnya.
Marzuki adalah napi kasus narkoba yang sudah menjalani masa tahanan selama satu tahun.
Setelah mendengar kabar itu, Fathorrosi langsung meluncur ke Lapas Jember, namun korban sudah dievakuasi dari sumur. Korban sudah dibawa ke RSUD dr Soebandi Jember. Karena itu, pihaknya langsung menuju ke kamar mayat RSUD.
"Korban mengalami luka pada bagian mata di telinga. Luka ini yang terlihat janggal," katanya.
Karena itu, ia berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus kematian kerabatnya ini agar menjadi terang benderang.
Dia menambahkan, jenazah korban Jumat malam langsung dibawa ke rumah duka, di Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep.
Sementara Kepala Lapas Kelas II A Jember, Hasan Basri, membenarkan bahwa seorang nabi meninggal dalam sumur. Dia menjelaskan, kejadian itu bermula saat korban hendak mandi untuk melaksanakan shalat Jumat. Karena sakit korban memilih untuk mandi dengan cara mengambil air dari sumur di dalam Lapas.
"Saat mengambil air itu sewaktu menimba air di sumur pakai tali, korban terjatuh ke dalam sumur. Di dekat sumur itu ada satu narapidana lain yang sedang menjemur pakaian, tidak tahu pasti, cuma dengar bunyi krak, diikuti suara benda jatuh ke dalam sumur," jelas Hasan Basri.
Setelah itu, napi lain tersebut melihat ke dalam sumur dan melihat air bergoyang dalam sumur, namun Marzuki tidak kelihatan, diduga tenggelam.
Melihat kejadian itu, lanjut Hasan, napi tersebut berteriak meminta tolong pada narapidana lain di dalam penjara. Saat itu, ada narapidana yang hendak turun ke bawah sumur.
Namun karena diameter sumur sempit sehingga tidak mudah, akhirnya menunggu peralatan dari Damkar seperti tangga dan tali. Selanjutnya korban diangkat dan dilakukan evakuasi.
"Tubuh korban mengalami beberapa luka, diduga karena terbentur dinding sumur," katanya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, PJs Wali Kota Restu Berharap Masyarakat Teladani Nilai-Nilai Kemanusiaan
- Guru Bahasa Arab asal Gambiran Harumkan Nama Banyuwangi di Tingkat Nasional
- Razia Lokalisasi Pertontonkan Wajah PSK, Ketua DPRD Sumenep Didesak Minta Maaf