Saat Bubarkan Aksi Massa PSHT, Lima Anggota Polisi di Jember Dikeroyok hingga Babak Belur

Polisi korban pengeroyokan saat dirawat di RS Kaliwates Jember.
Polisi korban pengeroyokan saat dirawat di RS Kaliwates Jember.

Lima anggota Polsek Kaliwates Kepolisian Resort Jember babak belur saat menjalankan tugas. 


Mereka ada yang terluka saat mengamankan jalan protokol Jember, simpang tiga Transmart, jalan Hayam Wuruk kelurahan Kaliwates Kabupaten Jember, Senin Dini hari ( 22/7) sekitar pukul 01.00 WIB. 

Informasi yang dihimpun Kantor Berita RMOLJatim, kelima anggota polisi itu yakni Aiptu Agus Sutikno, Aipda Kusnadi, Aipda Parmanto Indrajaya, Bripka Radya, dan Bripka Andre. 

Mereka diduga hendak membubarkan aksi ribuan massa pesilat dari PSHT, yang menutup akses jalur nasional di sekitar lampu traffic light simpang tiga Transmart. 

Semuanya, merupakan anggota Polsek Kaliwates, yang sedang melaksanakan piket malam. Mereka menggunakan seragam lengkap, bermaksud memberikan himbauan untuk tidak menutup jalan protokol simpang tiga. Sebab, akibat ulah mereka, terjadi  kemacetan jalan dari simpang tiga transmart ke arah timur sampai simpang empat Argopuro. 

Namun himbauan itu tidak digubris, mobil polisi patroli dilempari batu. Bahkan massa semakin beringas dengan melakukan pengeroyokan dan pemukulan terhadap sejumlah anggota polisi tersebut.

Dari kejadian tersebut seluruh anggota polisi dari Mapolsek Kaliwates itu mengalami luka. 

"Salah satu diantaranya, Aipda Parmanto Indrajaya mengalami luka cukup parah pada bagian wajah dan harus mendapat perawatan ke Rumah Sakit Kaliwates, Jember," ujar sumber yang enggan disebut namanya.

Korban mengalami luka parah pada bagian wajah dan tubuh lainnya, bahkan dikabarkan bagian hidung korban sampai mengalami dislokasi.

Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, menyayangkan peristiwa itu terjadi.

"Kami sudah melakukan koordinasi untuk melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku pengeroyokan dan pemukulan terhadap anggotanya," katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (22/7).

AKBP Bayu sangat menyesalkan atas peristiwa yang terjadi. Sebab,  petugas kepolisian yang bertugas mengamankan kegiatan malah menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang dari Perguruan Silat.

Dia menjelaskan sudah mengerahkan anggotanya untuk segera melakukan penangkapan terhadap para pelaku.

"Kami akan menangkap pelakunya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," terangnya.

Terpisah terkait tindakan pengeroyokan dan pemukulan terhadap sejumlah anggota polisi di Jember itu, Ketua Cabang PSHT Jember Djono Wasinudin masih enggan untuk dikonfirmasi lebih lanjut.

Namun diketahui dirinya bersama sejumlah anggota PSHT sudah menjenguk anggota polisi yang mengalami luka parah di rumah sakit.

Saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, ia berjanji akan memberikan klarifikasi dari kejadian tersebut.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news