Joko Widodo (Jokowi) dianggap sedang mempersiapkan suaka politik usai tidak menjabat sebagai Presiden RI. Hal ini menyusul dimasukkannya orang-orang dekat Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto ke dalam kabinet.
- Jokowi Didesak Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Istri
- Jokowi Klaim Pemindahan IKN Disetujui Rakyat, Prabowo Harus Melanjutkan
- Prabowo Diwarisi Jokowi Sampah Ekonomi: Utang Menumpuk dan Rupiah Jeblok
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif, Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto menanggapi dilantiknya 2 orang dekat Prabowo sebagai wakil menteri, yakni Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II dan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian.
Apalagi diketahui Thomas merupakan keponakan Prabowo sekaligus Bendahara Umum Partai Gerindra, sedangkan Sudaryono merupakan mantan asisten Prabowo yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah.
"Jokowi memasukkan orang dekat Prabowo bukan untuk menunjukkan kondisi riil ekonomi, tapi lebih kepada minta suaka politik pasca tidak menjabat," kata Hari dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Jumat (26/7).
Lanjut dia, Prabowo dan tim sudah mengetahui kondisi riil ekonomi Indonesia yang sedang tidak dalam situasi baik-baik saja.
"Makanya dalam pidato Prabowo Subianto dalam acara pembekalan kepada calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri 2024, Jumat 12 Juli 2024 mengatakan, UUD 1945 telah mengungkapkan secara gamblang bahwa tujuan mereka adalah melindungi segenap bangsa Indonesia, baru memajukan kesejahteraan," terang Hari.
Menurutnya, yang utama adalah melindungi, baru mencerdaskan, serta pendidikan, dan melaksanakan ketertiban dunia.
"Untuk apa kita bangun gedung-gedung, bandara, kereta api, waduk kalau negara ini tidak utuh, tidak aman, dan tidak terlindungi," pungkas Hari menirukan pidato Prabowo.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Didesak Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Istri
- Prabowo Lebih Menyukai Tokoh Profesional untuk Perubahan
- Jokowi Klaim Pemindahan IKN Disetujui Rakyat, Prabowo Harus Melanjutkan