Akibatnya, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Magetan dikabarkan malah mengeluarkan ultimatum tidak cairkan dana sertifikasi, bila guru mangkir.
"Kita memang diberi hak sanggah dengan mengetahui Kepala Sekolah masing-masing. Namun bila mangkir, hak tunjangan sertifikasi dan lain-lain tidak diberikan," kata salah seorang guru kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (30/7).
Ia katakan, sejak libur akhir tahun pelajaran 2023/2024 sistem aplikasi kehadiran tenaga pendidik di Kabupaten Magetan mulai dirasa, karena beberapa kasus terekap mangkir atau dinyatakan tidak masuk kerja, guru diminta membuat surat sanggahan yang ditandatangani pimpinan masing-masing unit kerja.
"Puncak keresahan guru guru, ketika awal tahun pelajaran 2024/2025 aplikasi kehadiran (SiApik Sekolah) yang dikelola Dindikpora Magetan, sulit diakses dan guru dianggap mangkir bila aplikasi absensi tidak terakses," katanya, seraya pasang mimik khawatir, guru meski berpendidikan tinggi, jiwa patuh dan menjaga attitude tetap dinomor satukan.
Informasi yang diterima, jumlah guru TK, SD dan SMP yang berstatus PNS/ASN sebanyak 1900 orang. Jumlah tersebut ditambah guru berstatus PPPK (P3K) sebanyak 2300 orang. Total seluruhnya berjumlah 4200 guru.
"Dulu pakai fingerprint, diakali. Habis absen terus hilang. Sekarang ganti absensi pakai aplikasi internet, mengeluh sulit diakses. Membingungkan, maklum orang ribuan," kata Kepala Dindikpora Kabupaten Magetan, Suwata.
Mestinya, lanjut Suwata, kalau ada masalah guru bisa langsung ke Dindikpora, tidak malah ke ngomong begitu, karena kalau ada kendala begitu dinas tidak tahu kalau tidak ada yang laporan dari yang bersangkutan.
"Memang beberapa hari lalu sjnyalnya sempat terganggu dan Kominfo sedang memperbaiki. Namun saat ini insya Allah sudah lancar," ungkap Suwata.
Namun Suwata tidak detail menyebut terkait penyataan tidak akan dicairkan tunjangan sertifikasi, tunjangan guru yang mangkir diterima guru-guru dari Dindikpora Kabupaten Magetan itu.
"Itu saya tidak pernah tahu terkait ultimatum tidak diberikan dana tunjangan, sertifikasi bagi guru yang mangkir. Coba nanti saya klarifikasi ke staf saya," tandas Suwata.