Di Kota Malang sendiri, dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang ada lima anak di rentang usia 7 hingga 15 tahun mengidap penyakit diabetes atau kencing manis saat ini. Sehingga ini mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Malang.
"Kami telah mencoba memberikan pemahaman kepada orang tua, agar tidak memberikan makanan cepat saji. Tujuannya, supaya anak-anak terhindar dari potensi penyakit dalam yang berakibat fatal. Apalagi ramai pemberitaan, menginformasikan banyak anak kecil menjalani cuci darah yang diperkirakan karena pola makan tidak sehat," ujar Wahyu dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (7/8).
Dia juga menyarankan lebih baik orang tua memasak untuk anak-anakya.
"Makanan yang dimasak di rumah, lebih aman dibandingkan makanan cepat saji. Selain itu, orang tua juga bisa memilih jenis makanan yang bergizi untuk anak-anak mereka," tuturnya.
Dalam menyikapi kasus, lanjut Wahyu, Pemkot Malang bekerjasama dengan dengan organisasi masyarakat non profit dalam mensosialisasikan bahaya makanan cepat saji bagi anak-anak. Selain itu, melakukan penanganan dini terhadap gejala yang muncul pada anak.
"Saya juga minta Dinkes dan Dindik memantau kenapa hal ini terjadi. Kemudian ada penanganan bersama lembaga swadaya masyarakat yang kami koordinasikan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif menyampaikan, diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh.
"Kadar gula (glukosa) dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas. Namun, pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi," ungkapnya.
"Glukosa yang tidak diserap sel tubuh dengan baik akan menumpuk dalam darah. Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Jika tidak terkontrol dengan baik, diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang berisiko mengancam nyawa penderitanya," imbuhnya.
Husnul mengatakan, dari hasil analisis, anak-anak yang mengidap diabetes itu memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, termasuk makanan yang kandungan gulanya tinggi. Mereka juga jarang berolahraga sebagai penyeimbang.
"Anak-anak tersebut mengidap diabetes diduga karena pola makan yang tidak seimbang. Tak hanya itu, anak-anak sekarang malas berolahraga, makanannya banyak mengandung gula. Nah, ini dapat memicu diabetes," pungkasnya.