Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, dr Benjamin Kristianto optimis layanan rumah sakit dan puskesmas semakin baik. Mengingat dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tahun 2024 di Hotel Novotel Surabaya, Kamis (8/8) berbagai isu strategis kesehatan dibahas. Acara ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono.
- Kasus Aktif Corona Tinggal 68.942 Orang, Jumlah yang Sembuh Bertambah di Atas 9 Ribu
- Balas Budi, India Kirim Oksigen Ke Indonesia
- Tingkat Kesembuhan RS Lapangan Indrapura Capai 98 Persen, Dokter Nalendra Raih Penghargaan
Benjamin menyebut Rakerkesda ini fokus masalah kesehatan karena masih banyak sekali PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan. Terutama terkait pelayanan masyarakat di rumah sakit. Misalnya penanganan sistem rujukan yang masih perlu pembenahan.
“Agar masyarakat tidak terabaikan dalam proses rujukan," ujar dr Benjamin.
Politisi asal Partai Gerindra ini mengungkapkan selama ini kasus rujukan pasien belum sehat sepenuhnya, harus dikirim kembali dari rumah sakit rujukan.
"Ini masih banyak terjadi, dan tentu harus diperbaiki agar masyarakat benar-benar mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal," ucapnyanya.
Untuk itu, dr Benjamin menekankan bahwa seluruh masyarakat, khususnya di Jawa Timur agar mendapatkan perlindungan kesehatan yang optimal. Ia juga menyinggung pentingnya peran puskesmas dalam upaya pencegahan penyakit di masyarakat.
"Kami berharap, di usia 72 tahun Jawa Timur, puskesmas bisa kembali menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Saat saya masih bertugas di puskesmas, kami turun langsung ke posyandu untuk mengawasi imunisasi," katanya.
Menurutnya, konsep utamanya adalah pencegahan dan promotif, sehingga bukan sekadar mengobati. Mengingat dengan fokus pada pencegahan, biaya perawatan yang lebih mahal bisa ditekan.
Menurutnya, puskesmas seharusnya lebih aktif mengawasi kondisi kesehatan masyarakat. Mulai dari penggunaan air bersih hingga gizi anak-anak untuk mencegah stunting.
"Dengan demikian, kita berharap masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur, akan sehat. Pencegahan dan promotif lebih penting daripada pengobatan kuratif," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Benjamin juga menyoroti pentingnya alokasi anggaran yang memadai untuk sektor kesehatan dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun 2024.
"Pendidikan dan kesehatan sangat kami prioritaskan, karena prinsip utama kami adalah masyarakat harus sehat dan pintar. Dengan begitu, mereka bisa bekerja dan berjuang dalam kehidupan, sehingga pendapatannya besar dan akhirnya sejahtera," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anggota DPRD Jatim Mahdi Cairkan Tunjangan untuk Ratusan Imam Masjid di Probolinggo
- Overcapacity Puskesmas di Jatim, Anggota DPRD Soroti Pentingnya Kolaborasi dengan Klinik Swasta dan Inovasi Layanan Kesehatan Online
- Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim Imbau OPD Lakukan Preventif action Menjelang Libur Nataru