Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, sebenarnya selama ini pemkot sudah memiliki fasilitas pengobatan komplementer dan fisioterapi di seluruh Puskesmas di Surabaya.
- Kasus Positif Covid-19 Terus Menanjak ke Angka 17 Ribuan, Cuma Satu Provinsi yang Nol Kasus
- Ivermectin Jadi Harapan Baru Penanganan Covid-19?
- Cepat Menyebar, Varian Delta Sudah Ada Di 104 Negara
Hanya saja, pemkot belum memiliki tempat pengobatan komplementer dan fisioterapi khusus seperti di Griya Sehat ini.
Di Griya Sehat ini, masyarakat di Kota Surabaya bisa melakukan berbagai jenis pengobatan komplementer dan fisioterapi.
Mulai dari akupuntur, akupresur, bekam, pijat bayi, dan berbagai terapi herbal lainnya.
“Dengan adanya Griya Sehat ini khusus, tidak tercampur dengan pasien lainnya. Jadi pasien bisa fokus untuk pengobatan-pengobatan tradisional, harapannya masyarakat punya alternatif lebih untuk pengobatan tradisional ini,” kata Nanik dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (10/8).
Nanik menjelaskan, di Griya Sehat ada berbagai fasilitas, mulai ruang terapi khusus pria dan wanita, ruang terapi bayi, musala, hingga kafe yang menjual minuman olahan serba herbal.
Selain itu, juga ada terapi khusus anak ABK. Mulai dari terapi wicara hingga okupasi.
Ia menyebutkan, siapa saja bisa berobat di Griya Sehat ini.
Bahkan, jika nantinya ada warga yang berasal dari luar Kota Surabaya ingin berobat, juga dilakukan di Griya Sehat.
Tarifnya pun relatif murah, mulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp45 ribu, menyesuaikan terapi yang diinginkan pasien.
“Jadi ini (pengobatan) tidak tercover BPJS. Kami kerjasama dengan Baznas, kalau misalkan ada (pasien) yang mampu tetap bayar, akan tetapi jika ada yang tidak mampu maka akan dibantu Baznas menggunakan Kartu Berobat Gakin, mereka gratis berobat khusus berobat di sini,” pungkasnya.
Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki fasilitas kesehatan baru, khusus pengobatan komplementer dan fisioterapi “Griya Sehat”, di Jalan Dukuh Kupang XI IA, Kota Surabaya.
Tempat pengobatan khusus komplementer pertama yang dimiliki oleh pemkot ini, diresmikan secara langsung oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Jumat (9/8/2024).
Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji mengatakan, Griya Sehat ini diinisiasi oleh Pemkot Surabaya dan bekerjasama dengan Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Surabaya, Baznas Jawa Timur, Universitas Airlangga (UNAIR), dan sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Surabaya.
Menurut dia, adanya Griya Sehat ini maka akan sangat membantu anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam menjalani pengobatan komplementer dan fisioterapi di Surabaya.
“Di tahun 2022, sebelumnya pemkot mengusulkan ke Pemerintah Pusat supaya ini (pengobatan khusus komplementer dan fisioterapi) menjadi program nasional. Dengan adanya program nasional ini, Pemkot Surabaya mempelopori dan membuka Griya Sehat,” kata Wawali Armuji saat sambutan di peresmian Griya Sehat.
Wawali Surabaya yang akrab disapa Cak Ji itu mengungkapkan, Griya Sehat ini dibuka untuk umum dan gratis bagi anak ABK dari keluarga miskin di Kota Surabaya.
“Mudah-mudahan Griya Sehat ini bisa menjadi rujukan bagi anak-anak ABK. Meskipun bukan ABK juga bisa (berobat) di sini,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang
- Dukung Eri Cahyadi-Armuji, Hiperhu: Lanjutkan Kepemimpinan Periode Kedua
- Pemkot Surabaya Berhasil Raih Penghargaan Bergengsi dari Badan Informasi Geospasial