Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana alias Mas Dhito mengapresiasi kepada KKN UGM dan Kagama Kediri yang berkolaborasi menggelar program kerja di desa.
- Mahasiswa UGM KKN di Kediri, Bupati Mas Dhito Minta Fokus Beri Dampak Positif Bagi Warga Miskin
Begitu juga kepada masyarakat tempat KKN UGM. Disebutkan, masyarakat sekitar sangat terbuka dan bisa bersinergi dengan mahasiswa sehingga program KKN bisa dijalankan.
Apresiasi itu disampaikan oleh Sekda Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin yang mewakili Bupati Mas Dhito.
“Desa Blimbing istimewa karena kedatangan KKN dari salah satu universitas terbaik di Indonesia,” katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (12/8).
Apresiasi ini diberikan atas kinerja 60 orang mahasiswa UGM yang KKN di lima desa yang ada di Kabupaten Kediri pada 1 Juli hingga 19 Agustus 2024 ini.
Lima desa tersebut yaitu Desa Blimbing dan Desa Jugo di Kecamatan Mojo, serta Desa Joho, Selopanggung, dan Puhsarang di Kecamatan Semen.
Program kerja KKN UGM ini menyentuh berbagai bidang, diantaranya pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, UMKM, dan pariwisata.
Termasuk menggelar giat lomba 17 Agustus dalam rangka menyambut HUT RI ke-79 tahun. Berkolaborasi dengan Kagama Kediri, mahasiswa UGM juga membagikan paket sembako ke warga melalui program Kagama Kediri Berbagi di Desa Blimbing, Kec. Mojo.
Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Kediri Adhi Kristanto menyebut mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Kediri diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat lokal.
“Tentunya sangat berguna kepada masyarakat Kabupaten Kediri. Paling tidak kita bisa memberi inspirasi untuk bisa meningkatkan kehidupan dan kemajuan warga,” kata Adhi, di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo.
Menurut Adhi, kegiatan tersebut merupakan arahan dari Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang merupakan pembina Kagama Kediri. Mengingat Bupati Hanindhito juga lulusan mahasiswa UGM Yogyakarta.
Dikatakan, pada prinsipnya Kagama Kediri mempunyai komitmen untuk menggelar kegiatan yang bisa menciptakan lingkungan yang rukun dengan sesama atau guyub rukun migunani. Hal ini bertujuan tuk mengingatkan bagaimana kearifan lokal warga sekitar.
“Kagama Kediri itu menurut pakem berprinsip Guyub Rukun Migunani. Jadi keberadaan kita di Kediri harus berguna bagi masyarakat Kediri,” ungkapnya.
Sementara, Chania Mutiara Dewi, salah satu mahasiswa KKN Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, mengaku cukup pengalaman yang ia dapatkan selama menjalani KKN.
Kata Chania, masyarakat sekitar sangat menjunjung toleransi antar umat beragama. Karenanya, keberagaman tersebut menjadi ilmu yang bakal diaplikasikannya baik di lingkungan kampus maupun ketika terjun ke kembali masyarakat.
“(Kalau) di sini (Desa Blimbing), perbedaan agamanya sangat terlihat akan tetapi mereka (warga) sangat toleransi akan keberagaman yang ada,” ujarnya.
Selain itu, Chania juga berterima kasih kepada Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Hanindhito) yang telah menfasilitasi Kagama Kediri untuk menggelar KKN di desa setempat. Chania berharap Mas Dhito terus merangkul keberadaan masyarakat Kabupaten Kediri.
“Terima kasih kepada Mas Bup (Mas Dhito) yang telah merangkul dan mendekat kepada masyarakat, terlebih ke Desa Blimbing,” ujarnya. (Adv)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pjs Bupati Kediri Sambut dan Lepas Kirab Pataka 2024
- Pemkot Surabaya Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, PJs Wali Kota Restu Berharap Masyarakat Teladani Nilai-Nilai Kemanusiaan
- Guru Bahasa Arab asal Gambiran Harumkan Nama Banyuwangi di Tingkat Nasional