Aksi Demo Tolak Revisi RUU Pilkada di Malang Ricuh, Massa Sempat Bakar Keranda hingga Lempar Petasan ke Gedung DPRD

  Aksi demo tolak revisi RUU Pilkada di depan Gedung DPRD Kota Malang/RMOLJatim
Aksi demo tolak revisi RUU Pilkada di depan Gedung DPRD Kota Malang/RMOLJatim

Aksi demontrasi menolak revisi RUU Pilkada di Malang berlangsung ricuh. Ribuan massa gabungan dari masyakarat sipil dan mahasiswa yang mengikuti aksi tersebut terlihat memanas dengan aparat polisi, Jumat (23/08).


Demo yang bertujuan untuk mengawal putusan MK itu dimulai pada pukul 15.00 WIB dan berjalan tenang serta damai dengan aksi massa menyuarakan orasi terkait harapan yang ingin dicapai.

Namun kemudian aksi massa mulai tidak bisa terkontrol. Keranda jenazah yang bertuliskan 'RIP Demokrasi' dan di sisi lainnya bertuliskan 'Democrazy', dibakar dan dilemparkan ke dalam Gedung DPRD Kota Malang.

Puncaknya, sekitar pukul 16.00 WIB, suasana aksi demo pecah dengan adanya aksi lempar yang dilakukan oknum peserta demo. Mereka melempari Gedung DPRD Kota Malang dengan berbagai macam barang, mulai dari batu, botol hingga petasan.

Demonstran lalu bergerak masuk ke area gedung dewan dan langsung merobohkan satu sisi pagar Gedung DPRD Kota, serta melemparkan beberapa benda ke arah petugas kepolisian yang berjaga.

"Buka-buka pintunya buka," teriak salah satu demonstran yang berusaha membuka pintu gedung DPRD. 

Asap dari keranda yang masih terlihat mengepul tepat di depan pagar Gedung DPRD Kota Malang yang kemudian berhasil dipadamkan dengan APAR (Alat Pemadaman Api Ringan) yang disiagakan oleh petugas keamanan gabungan. Namun lagi-lagi massa membakar dua kali keranda di depan pintu masuk DPRD Kota Malang sisi selatan. 

Untuk meredam aksi massa yang bisa semakin bringas itu, tim gabungan dari Polresta Malang Kota dan Brimob Polda Jatim kemudian memberikan peringatan dengan menyemburkan water Canon kepada massa aksi.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news