Gandeng Koperasi Kana, Dinas Koperasi UKM Sumbar Merevolusi Kemakmuran Petani Tebu

Proses produksi tebu
Proses produksi tebu

Sebagai sentra produksi tebu dengan lahan subur dan iklim ideal, wilayah Kanagarian Lawang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) dapat menghasilkan ribuan ton tebu setiap tahun. 


Meski potensinya besar namun petani masih menghadapi tantangan karena masih menggunakan metode tradisional dalam budidaya dan pengolahan tebu yang mengurangi efisiensi dan kualitas gula merah.

Melihat kondisi ini, Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Sumatera Barat Dr Endrizal SE MSi berinisiatif menggandeng Koperasi Kana untuk merevolusi kemakmuran petani tebu dengan memberikan pelatihan kepada para petani di Kanagarian Lawang. 

Sebab dengan pelatihan yang diberikan oleh koperasi yang sudah berpengalaman dalam bidang pengolahan dan perdagangan gula merah dan gula putih ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas panen tebu dan produksi gula merah.

"Kami melihat potensi besar di Kanagarian Lawang, namun potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Melalui pelatihan yang diberikan oleh Koperasi Kana, kami berharap para petani dapat mengadopsi teknologi dan teknik budidaya yang lebih modern," ujar Endrizal, Rabu, (28/8).

Masih menurut Endrizal, dengan hasil panen petani yang meningkat dan kualitas gula merah yang dihasilkan pun lebih baik, tentunya ini akan membantu mereka mendapatkan harga yang lebih baik di pasar, meningkatkan kesejahteraan petani, dan pada akhirnya menggerakkan perekonomian lokal.

Menanggapi hal ini, Ketua Koperasi Kana, Jonathan Danang Wardhana menyambut baik kerjasama ini, sebab menurutnya nantinya pelatihan ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi para petani, tetapi juga akan membuka peluang bagi koperasi untuk memperluas jaringan dan memperkuat posisi mereka dalam ekonomi lokal. 

"Dengan memberikan pelatihan kepada para petani, kami berharap dapat membantu mereka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tebu dan gula merah. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa produk mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas," ujar Jonathan.

Diungkapkan Jonathan jika hal ini juga sejalan dengan program Koperasi Kana yang menggagas sugar co-op untuk memperkuat sektor gula merah dan menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi dan kolaboratif di antara para produsen gula merah, termasuk petani tebu dan koperasi lainnya.

Sehingga dengan langkah ini Jonathan optimis jika ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi para petani maupun bagi perekonomian Kanagarian Lawang secara keseluruhan. 

Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas panen, pendapatan petani akan meningkat, dan perekonomian lokal akan semakin berkembang. 

"Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh Kanagarian Lawang dan untuk memastikan bahwa manfaat dari pengembangan sektor pertanian ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news