Untuk menopang kebangkitan ekonomi, Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) terus berkomitmen mengembangkan UMKM di Indonesia.
- UMK Naik Rp200 Ribu, Wali Kota Eri Minta Pengusaha Patuh
- Presiden Jokowi Hadiri Pengukuhan DPN APINDO dan Festival UMKM Merdeka
- FMHI Jawa Timur: GBB dan SPN serta APINDO Sepakat Dorong Pembentukan Komnas Hubungan Industrial
Salah satunya adalah, harus memberikan perhatian khusus kepada para pelaku UMKM. Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani.
Menurutnya, Apindo selalu memberikan dukungan pada pelaku UMKM, agar kedepan UMKM tidak hanya akan semakin maju dan berkembang, menjadi raja di pasar Indonesia, namun juga bisa masuk di pasar global.
“UMKM adalah penopang ekonomi Indonesia yang menyerap 99 persen tenaga kerja Indonesia. Karena itu UMKM harus diperbanyak dan sustainable. UMKM harus bisa naik level. Tidak hanya di Indonesia saja, tapi harus bisa bersaing di pasar global,” kata Shinta saat pembukaan Apindo Expo dan UMKM Fair dalam Rakerkonas Apindo XXXIII 2024 di Surabaya, Rabu (28/8).
Namun diakui, pelaku UMKM masih menghadapi banyak tantangan. Diantaranya adalah sulitnya mendapatkan akses permodalan. Selain itu juga kesulitan untuk mendapatkan akses pemasaran, inovasi dan teknologi.
Apalagi di era serba digital sekarang, UMKM harus terus didorong agar semakin melek terhadap perkembangan teknologi.
Sehingga mereka akan semakin mudah untuk masuk dalam digital marketing termasuk di e-commerce.
Untuk itu, Apindo memiliki dua program unggulan untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Yakni Apindo UMKM Merdeka (AUM) yang melibatkan mahasiswa magang di UMKM. Ini kolaborasi yang terbukti efektif untuk mengembangkan UMKM.
Selain itu, lanjutnya, ada program UMKM Akademi. Ini program pelatihan dan pendampingan yang melibatkan dunia akdemisi dan pelaku industri besar. Para UMKM diberikan banyak pengetahuan bagaimana membangun bisnis yang baik dan berkelanjutan seperti tata kelola keuangan, marketing dan lainnya.
“Masalah UMKM masih jadi tantangan Indonesia kedepan. Kami di Apindo commited untuk terus mendukung pengembangan ekosistem UMKM. Sehingga mereka bisa naik level. Bagaimana UMKM bisa go digital memanfaatlkan teknologi e commerce yang semakin berkembang pesat. Anggota Apindo siap menjadi mentor untuk melakukan pendampingan,” tambahnya.
“Peran UMKM sangat penting bagi ekonmi indonesia. Dimasa Krisis UMKM terbukti mampu bertahan. Dalam kondisi seperti ini dimana banyak PHK, UMKM harus tetap ditumbuh kembangkan sehingga mereka bisa membantu dalam menciptakan lapangan kerja,” ungkap Shinta.
Sementara itu, Ronald Walla, Ketua Bidang UMKM DPN Apindo, menambahkan, untuk menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045, diperlukan pertumbuhan ekonomi 7-10 persen setiap tahun. Sebab itu, keberadaan UMKM yang kuat sangat dibutuhkan.
Disinilah peran Apindo berkolaborasi dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi UMKM sangat diperlukan. Program Apindo UMKM Merdeka (AUM) terbukti efektif mengembangkan UMKM perlu terus dilanjutkan. Juga program Apindo Akademi sangat baik untuk mendorong UMKM naik level.
“Program ini sangat baik bagi mahasiswa dan UMKM. Pengusaha sukses bisa memberikan knowledge dan knowhownya pada generasi mudah. Kami juga memberikan bisnis matching dan investor matching pada UMKM. Sampai saat ini, program ini diikuti 1.872 mahasiswa, 425 UMKM, 123 mentor dan 27 perusahaan di Indonesia,” pungkas Ronald Walla.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tingkatkan Inovasi di Era Digital, Pemkot Surabaya-Lazada Indonesia Gelar Workshop UMKM “Naik Kelaz”
- 30 Pelaku UMKM Ikuti Sosialisasi Sertifikasi Halal, Pemkot Surabaya Gandeng Kemenag dan MUI
- Berhasil Gerakkan UMKM, Wali Kota Eri Raih Penghargaan Tanda Jasa Bakti dari Menteri Koperasi dan UKM