Kasus pencurian data pribadi di provider Indosat Ooredoo Hutchison tengah diusut. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung langkah Polri yang mengusut kasus tersebut.
- Terima Audiensi BPSDM Kemenkominfo, Pj. Gubernur Adhy Komitmen Tingkatkan Peringkat IMDI Jatim
- 2,1 Juta Situs Judi Online Diblokir, Ditemukan Aliran Dana Ratusam Triliun
- Kejagung Pastikan Tuntaskan Kasus Korupsi BTS 4G
Disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, pihaknya akan meminta penjelasan pihak Indosat Ooredoo Hutchison terkait peristiwa kebocoran data pribadi berupa KTP milik masyarakat.
"Kominfo akan meminta penjelasan pihak Indosat dalam rangka evaluasi dan juga pencegahan agar kasus serupa tidak terulang kembali," kata Budi dimuat RMOL, Jumat (30/8).
Bukan hanya itu, Budi juga meminta kepada seluruh operator seluler untuk memastikan perlindungan data masyarakat dan patuh terhadap UU Telekomunikasi serta UU Perlindungan Data Pribadi.
"Seluruh operator seluler dan ekosistem telekomunikasi itu harus memperhatikan perlindungan konsumen, kualitas layanan dan patuh hukum," kata Budi.
Sebelumnya, Polresta Kota Bogor mengungkap kasus pencurian data phising cybercrime identity theft yang melibatkan perusahaan penjual simcard provider Indosat di sebuah Ruko di Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.
Dari kasus ini, Kapolresta Kota Bogor Kombes Bismo Teguh mengatakan dua orang bekerja di PT NTP yang masi sebagai kepala cabang dan operator. Masing-masing berinisial Dua pelaku berinisial MR (23) dan L (51).
Adapun modus kejahatan yang dilakukan kedua pelaku dengan mencuri ribuan data KTP guna mengejar target penjualan Indosat.
"Mereka mengerjakan permintaan dari PT Indosat Ooredoo Hutchison, dengan target mampu menjual 4.000 sim card Indosat menargetkan PT NTP agar setiap bulan mampu menjual 4 ribu sim card Indosat," ucap Bismo dalam keterangan resmi, Rabu (28/8).
Alih-alih memenuhi target, pelaku justru menyalahgunakan 3.000 identitas warga kota Bogor.
Dari pengungkapan kasus ini, polisi menyita beberapa barang bukti mulai dari komputer monitor, kemudian CPU kemudian puluhan ribu kartu simcard dengan beragam kuota.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polri Turunkan 7.000 Pesonel Kawal Pelantikan Prabowo-Gibran
- Data Pribadi Masyarakat Bocor Lagi, Menkominfo Sibuk Jadi Jubir Keluarga Jokowi
- Data 6 Juta NPWP Diduga Bocor dan Dijual Rp 150 Juta, Termasuk Milik Jokowi hingga Menteri