ASN Dituding Terlibat Politik Praktis Pilkada 2024, Ini Tanggapan Sekda Kota Madiun

Sekda Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto/Ist
Sekda Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto/Ist

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto menanggapi dingin terkait tudingan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Madiun terlibat dalam politik praktis di Pilkada Kota Madiun 2024.


Tudingan tersebut mencuat saat sambutan acara pendaftaran bakal pasangan calon (paslon) di KPU Kota Madiun. 

"Yang jelas kami berkomitmen ASN itu netral," tegas Soeko dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (1/9). 

Secara normatif, kata Soeko, tahapan Pilwalkot baru dimulai, bakal paslon pun belum ditetapkan oleh KPU. Sehingga menurutnya, tudingan ASN berpolitik praktis tidak mendasar.

‘’Secara tahapan belum pasti. Secara normatif itu. Kalau secara etika, saya selaku pimpinan tertinggi ASN di Pemkot Madiun selalu mengingatkan ASN untuk menjaga netralitas,’’ jelasnya. 

‘’Saya rasa kata kuncinya ada di penetapan bakal paslon. Ketika sudah ditetapkan, saya minta ASN lebih hati-hati,’’ imbuh Soeko. 

Namun demikian, Soeko bakal melakukan koordinasi intensif dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait tudingan tersebut. Sehingga, potensi ASN terlibat politik praktis dapat dicegah. 

Diberitakan sebelumnya, dugaan keterlibatan ASN Pemkot Madiun turut berpolitik praktis di Pilkada Kota Madiun mencuat saat Ketua Tim Pemenangan Pasangan Bonie-Bagus (BONUS) Sukriyanto memberikan sambutan. Sehingga menjadi tranding topik di Kota Madiun. 

Sukriyanto dalam sambutan tersebut mengaku mengantongi nama-nama lurah hingga camat yang terlibat politik praktis. 

Jika praktik politik praktis itu terbukti, Sukriyanto akan memproses sesuai aturan yang berlaku terhadap para oknum ASN tersebut. Sehingga dengan begitu, proses demokrasi Pilkada Kota Madiun bisa berjalan dengan baik.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news