Kasus dugaan pencabulan menimpa anak TK berusia 5 tahun, menggegerkan warga Kabupaten Jember, Jawa Timur. Bahkan pelakunya diduga seorang mahasiswa berinisial IO, warga Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
- Tiga Gadis di Jember Jadi Korban Pencabulan Ustadz Saat Praktik Wudhu
- Hamil 8 Bulan, Siswi SMP Korban Pencabulan di Jember Masih Ingin Sekolah
- Tiga Pengacara Ustadz Cabul di Jember Mendadak Mengundurkan Diri, Suratnya Viral Via WAG
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Jember pada bulan Januari 2024 lalu.
"Dugaan pencabulan tersebut terungkap saat korban mengeluh sakit ketika buang air kecil. Orang tua korban yang merasa khawatir membawa korban ke Puskesmas," jelas orang tua penyintas kekerasan seksual, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (5/9).
Dari pemeriksaan awal Puskesmas, korban selanjutnya dirujuk ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter ahli, ternyata terdapat luka robek pada alat kelamin korban.
Berdasarkan hasil visum tersebut, pihak keluarga membujuk korban untuk menceritakan peristiwa sedih dan miris yang dialaminya. Dengan polos korban bercerita telah menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh sepupu korban berinisial IO.
"Kejadian itu, dialami korban sebanyak tiga kali," katanya.
Terduga pelaku melancarkan aksinya, lanjut dia, saat korban berada di rumah neneknya.
Dari pengakuan korban ini, pihak keluarga korban selanjutnya menyampaikan kejadian pilu yang dialami korban kepada orang tua terduga pelaku. Meskipun sempat ada upaya pembicaraan secara kekeluargaan, namun dari pihak orang tua terduga pelaku tidak ada itikad baik.
Kasus yang menimpa anak di bawah umur ini selanjutnya dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, bulan Januari 2024. Atas laporan itu, pihak kepolisian selanjutnya menindaklanjuti dengan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi, termasuk saksi korban dan keluarganya. Bahkan sempat menjalani pemeriksaan sebanyak tiga kali.
Namunvhingga saat ini, terduga pelaku masih bebas berkeliaran dan tak kunjung ditangkap.
Bahkan terduga pelaku masih aktif kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jember. Saat ini terduga sudah semester akhir dan sedang mengurus tugas skripsi.
Keluarga korban yang merasa tak kunjung mendapatkan keadilan, akhirnya meminta bantuan ke UPTD PPA Jember. Keluarga korban kemudian memilih kepada awak media di Kantor DP3AKB Jl Jawa Jember, Rabu 4 September 2024.
"Sejak membuat laporan polisi pada bulan Januari 2024 sampai saat ini belum ada perkembangan," terangnya kepada sejumlah wartawan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tiga Gadis di Jember Jadi Korban Pencabulan Ustadz Saat Praktik Wudhu
- Hamil 8 Bulan, Siswi SMP Korban Pencabulan di Jember Masih Ingin Sekolah
- Tiga Pengacara Ustadz Cabul di Jember Mendadak Mengundurkan Diri, Suratnya Viral Via WAG