Hingga saat ini kabupaten Bondowoso masih mengalami kekeringan di sejumlah daerah, memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melakukan distribusi air bersih.
- Virus PMK Melandai, BPBD Bondowoso Salurkan Bantuan Fasilitas Pencegahan
- BPBD Bondowoso Gelar Jitupasna
Tercatat ribuan kepala keluarga (KK) di Kabupaten Bondowoso terdampak kekeringan dan darurat air bersih, tersebar di 13 desa dari 8 kecamatan se Kabupaten Bondowoso.
Pendistribusian air bersih pun yang awalnya berakhir September, kini diperpanjang sampai November 2024.
“Sesuai SK gubernur Jatim, prediksi kekeringan di Jatim sampai November,” ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (16/9).
Berdasarkan data, di Kabupaten Bondowoso terdapat 3.178 kepala keluarga yang berada di 13 desa tersebar di 8 kecamatan yang terdampak kekeringan.
“Di antaranya 1 desa di Kecamatan Maesan dengan total 1.162 KK. Kemudian 2 desa di kecamatan Pakem dengan 796 KK,” ucap Sigit.
Lalu 1 desa di Kecamatan Wringin dengan 100 KK, 2 desa di Kecamatan Tegalampel dengan 223 KK.
“Di kecamatan Klabang ada 3 desa dengan 447 KK, Kecamatan Prajekan 1 desa dengan 120 kk,” tuturnya.
Kemudian 2 desa di Kecamatan Botolinggo dengan 380 KK dan 1 desa di kecamatan Cermee dengan 150 kk.
Oleh karenanya, BPB sampai hari ini masih terus mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah terdampak kekeringan itu,” pungkasnya.[adv]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kapolres Madiun Terjunkan Personil Bantu Distribusikan Air Bersih kepada Daerah Rawan Kekeringan
- Virus PMK Melandai, BPBD Bondowoso Salurkan Bantuan Fasilitas Pencegahan
- BPBD Bondowoso Gelar Jitupasna