Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya akan menempuh proses hukum terkait video viral di media sosial memperlihatkan proses pemingsanan sapi.
- Harga Daging di Surabaya Stabil, Pasokan Terjaga Meski Sapi Lokal Berkurang
- PJs Wali Kota Restu Novi Pastikan Proses Penyembelihan di PD RPH Sesuai Prosedur dan Syariah
- MUI Tegaskan Proses Stunning RPH Surabaya Sudah Sesuai Fatwa Halal
Makanya saat ini RPH Surabaya tengah menyusun kronologi lengkap kejadian tersebut untuk dilaporkan kepada kepolisian.
"Kami sedang menyusun kronologi untuk melaporkan penyebaran berita bohong ini. Video yang tidak lengkap ini sangat menyesatkan dan meresahkan publik," tegas Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat konferensi pers di Kantor eks Humas Pemkot Surabaya, Rabu (25/9).
Tak hanya itu, orang yang terekam dalam video viral itu menurut Fajar telah diberhentikan sekitar sebulan yang lalu.
Salah satu dari mereka adalah anggota tim stunner yang bekerja atas dasar kerja sama antara RPH dengan pemasok sapi BX dari Australia.
"Seseorang dalam video tersebut sudah tidak bekerja di RPH sejak sebulan lalu, jadi video ini kemungkinan dibuat lebih dari sebulan yang lalu," ungkap Fajar.
Terkait adanya darah yang terlihat dalam video, Fajar menjelaskan bahwa darah tersebut adalah hasil penyembelihan sapi setelah proses pemingsanan. "Jadi, setelah sapi dipingsankan, langsung dilakukan penyembelihan, bukan mati ditembak seperti yang ditafsirkan dalam video," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Harga Daging di Surabaya Stabil, Pasokan Terjaga Meski Sapi Lokal Berkurang
- PJs Wali Kota Restu Novi Pastikan Proses Penyembelihan di PD RPH Sesuai Prosedur dan Syariah
- MUI Tegaskan Proses Stunning RPH Surabaya Sudah Sesuai Fatwa Halal