Masuki Kampanye Hari ke 3, Paslon Bonus Bahas Ketidaksetaraan Perlakuan Terhadap PKL di Kota Madiun

Acara pasangan Bonus berdialog dengan PKL dan Buruh di cafe Stasiyun Kawak/RMOLJatim
Acara pasangan Bonus berdialog dengan PKL dan Buruh di cafe Stasiyun Kawak/RMOLJatim

Kesetaraan menjadi tema menarik saat dialog antara pedagang kaki lima (PKL) dan Buruh kota Madiun dengan pasangan nomor urut 3 Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bonie Laksmana dan Bagus Rizki Dinarwan (Bonus) di cafe Stasiyun Kawak, Jalan Sari Mulya, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jumat (27/9) malam. 


PKL mengeluhkan adanya ketidaksetaraan perlakuan pemerintah kepada mereka. Sehingga muncul kelompok-kelompok tertentu yang mendapat perhatian, ada pula sebagai yang tidak mendapatkan. 

"Jadi kalau saya melihat, para pedagang PKL ini mengeluh bahwa selama ini ada ketidaksetaraan perlakuan terhadap mereka. Jadi ada kelompok-kelompok PKL tertentu yang mendapat perhatian ada juga kelompok yang tidak mendapat. Jadi kita menangkap ada ketidaksetaraan perlakuan terhadap mereka," kata calon Wali Kota Madiun Bonie Laksmana. 

Pria yang akrab disapa mas Bonie ini pun berujar, jika pasangan Bonus memimpin kota Madiun nanti terkait kesetaraan dalam perlakuan di PKL akan dibenahi. Mengingat mereka mempunyai keluarga yang harus dihidupi. Hal itu pun ada dalam tagline pasangan Bonus, bersatu, bersama setara. 

"Ketidaksetaraan dalam perlakuan ini nantinya yang segera kita benahi. Karena semuanya ini butuh rejeki, semuanya punya anak istri dan ada keluarga yang harus dihidupi setiap hari," terangnya. 

Selain itu, pasangan Bonus juga mempunyai program pemberian gerobak statis kepada para pelaku UMKM dan PKL. 

"Dalam Progam kami nanti ada juga pembagian gerobak statis bagi pelaku UMKM dan PKL," jelasnya. 

Sementara itu koordinator PKL dan Buruh Aris Budiono merasa cukup puas bisa berdialog dan bertatap muka, berinteraksi dengan pasangan calon pemimpin mereka. Menurut Aris karena keterbatasan tempat yang hadir pada malam hari itu ada sekitar 50 orang. 

"Cukup puas dengan acara dialog hari ini. Kami bisa berinteraksi dan mengemukakan uneg-uneg kepada calon pimpinan kota Madiun. Sebetulnya masih banyak teman-teman kami yang ingin hadir tapi karena keterbatasan tempat sehingga harus dibatasi dulu." pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news