Ditanya Influencer Soal Lawan Kotak Kosong, Ini Jawaban Cerdas Gus Yani 

Gus Yani dalam sebuah obrolan bersama influencer Nia Kurnia, Sabtu (5/10)/Repro
Gus Yani dalam sebuah obrolan bersama influencer Nia Kurnia, Sabtu (5/10)/Repro

Meski di atas kertas dipastikan menang, calon Bupati Gresik, Fandi Achmad Yani (Gus Yani) tidak menganggap remeh lawannya kotak kosong dalam Pemilihan Bupati (Pilbub) 2024. 


Gus Yani dan pasangannya dr Asluchul Alif mendapatkan nomor 1. Keduanya menjadi calon tunggal dan akan berhadapan dengan kotak kosong.

"Paslonnya tunggal, lawannya kotak kosong, tinggal metode kampanyenya saja yang diubah," kata Gus Yani menjawab pertanyaan influencer Nia Kurnia sebagaimana dikutip dari kanal Youtube NNCTVOfficial, Sabtu (5/10). 

Meski melawan kotak kosong, lanjut Gus Yani, masyarakat Gresik perlu mengetahui program-program yang diusung calon kepala daerahnya. 

Sejauh ini Paslon Gus Yani-Alif mengusung tagline 'Gresik Berkelanjutan' dengan menyiapkan program besar untuk 5 tahun ke depan. 

"Di antaranya pelatihan-pelatihan ketenagakerjaan, bagaimana capaian tenaga kerja di Gresik bisa maksimal,” ungkap Gus Yani.

Diakuinya, tantangan saat sudah semakin besar karena sudah masuk teknologi AI. Maka dari tu harus bisa menjadi SDM yang unggul, yang siap untuk berubah. Untuk menjawab tantangan tersebut, sudah ada prorgam yang disusun. Misalkan pelatihan khusus di Dinas Tenaga Kerja kabupaten Gresik, sehingga lulusan atau mahasiswa di Gresik punya karya, punya keahlian untuk mengisi lapangan kerja yang ada di Gresik.

Dilihat dari letak geografis, masih kata Gus Yani, peluang pekerjaan di Gresik sangat besar. Contoh di sektor maritim, Gresik yang mempunyai garis maritim panjang, telah berdiri pelabuhan-pelabuhan besar yang membutuhkan tenaga kerja ahli. 

“Misalkan keahlian mengoprasikan alat berat, crane, memindahkan alat di atas kapal untuk diturunkan di dermaga. Pekerjaan ini punya penghasilan yang cukup besar. Nah hal-hal yang seperti ini sedang kita inventarisir, kita carikan pelatihan-pelatihannya yang bersertifikasi nasional,” kata Gus Yani.

Tentu, urai Gus Yani, bukan hanya di bidang teknik saja yang dibutuhkan. Secara keseluruhan, bidang ekonomi, grafis dan sebagainya juga menjadi alternatif.

“Contoh di luar yang saya sebutkan tadi, ada bidang komunikasi. Komunikasi  juga dibutuhkan di dalam sudah perusahaan yang besar. Nah, semua sedang kita susun berapa anggarannya. Kita sudah linierkan antara Dinas Pendidikan dan Dinas Ketenagakerjaan Gresik. Mudah-mudahan sampai pilkada selesai dan berjalan aman hingga pelantikan, programnya sudah bisa jalan,” ungkapnya. 

Gus Yani juga mengungkapkan, untuk mewujudkan semua itu, tentu pemerintahan harus berkelanjutan. Melihat dari kinerja selama 4 tahun kepemimpinannya, program dan infrastruktur sudah berjalan bagus dan banyak mendapat anugerah penghargaan, tentu tinggal meneruskan saja untuk mewujudkan Gresik menjadi lebih baik lagi.

Termasuk di bidang kesehatan. Saat ini seluruh masyarakat di kabupaten Gresik, 99 persen kesehatannya sudah terjamin.

“Dulu adalah istilah orang miskin dilarang sakit. Tapi hari ini orang sakit dilarang bayar. Cukup  menunjukkan KTP kabupaten Gresik,” tegasnya.

Dijelaskannya, sejak tahun 2024 Pemerintahan Kabupaten Gresik sudah mengalokasikan Rp 100 milliar lebih untuk memenuhi BPJS kesehatan. 

“Lantas bagaimana jika yang sudah membayar mandiri? Saya sarankan tetap saja untuk membayar. Anggap saja itu sedekah, tidak jadi membebani, justru bisa membantu masyarakat,” ungkapnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news