Tangis Nenek 89 Tahun Pecah saat Dijenguk Ipuk Fiestiandani

Ipuk Fiestiandani saat menjenguk nenek Mudawarah/Ist
Ipuk Fiestiandani saat menjenguk nenek Mudawarah/Ist

Nenek Mudawarah, 89 tahun, warga Lingkungan Payaman, Kecamatan Giri, Banyuwangi, tak kuasa menahan tangis saat dijenguk Cabup petahana Ipuk Fiestiandani. Dia dijenguk Ipuk saat sedang sakit akibat terjatuh satu tahun lalu.


"Terima kasih ibu, terima kasih. Terima kasih sudah dibantu selama ini," katanya kepada Ipuk sambil mennangis, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (9/10/2024).

Selama ini, ia menumpang tinggal di rumah tetangganya, setelah suaminya meninggal dunia dan tidak memiliki keluarga lain.

Tiap hari ia mendapat program Rantang Kasih dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, serta rutin dikunjungi petugas kesehatan lewat program jemput bola dari Puskesmas.

Mudawarah rutin mendapat perawatan dari Puskesmas. Minimal satu bulan sekali, petugas kesehatan datang ke rumah beliau untuk mengecek kesehatannya, selain juga telah tercover BPJS Kesehatan.

Sementara itu, Ipuk berterima kasih pada warga yang turut membantu nenek Mudawarah selama ini.

"Kami ucapkan terima kasih atas semangat gotong royong dan saling membantu para warga di sini. Terima kasih pula para kader Posyandu dan para tenaga kesehatan yang rutin mengecek kesehatan Nenek Mudawarah," katanya.

Ipuk mengatakan, program Rantang Kasih akan terus digulirkan karena terbukti memiliki manfaat yang besar. Hingga kini program tersebut telah menyasar 3.000 lebih lansia yang ada di Banyuwangi.  

Rantang Kasih membantu warga lansia dhuafa sebatang kara dan melibatkan warung-warung yang berada di sekitar.

"Program-program yang sudah berjalan dan terbukti membawa dampak positif bagi warga, seperti Rantang Kasih ini akan terus kami lanjutkan, tentu dengan berbagai penyempurnaan," ujarnya.

Pada tahun 2024 ini, dianggarkan sekitar Rp. 6,1 Miliar untuk pemberian rantang kasih bagi 848 lansia. Tidak hanya dari Pemkab Banyuwangi, namun pemerintahan desa, Badan Amil Zakat (Baznas) Banyuwangi, dan CSR dari sejumlah pihak untuk mendukung program ini.

"Lewat program ini, semoga tidak ada lansia sebatang kara yang tidak bisa makan. Kalau misalnya ada tetangga yang membutuhkan, perlu segera dilaporkan. Kami juga memberdayakan warung-warung kecil di sekitar rumah penerima agar mereka juga kecipratan rezeki," terang Ipuk.

"Selain itu, para lansia juga akan terus dipantau kesehatannya melalui program jemput bola rawat warga, sehingga lansia tidak perlu datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit," kata Ipuk.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news