Inda Raya Sentil Bentuk Penyampaian Aspirasi dengan Simbol Pakaian Dalam Perempuan yang Dilakukan Forum Masyarakat Bersama  

Koordinator aksi Forum Masyarakat Bersama Budi Santoso didampingi Mantan Ketua Bawaslu Kokok HP saat memberikan Daster dan Bra Ke Komisioneris Bawaslu kota Madiun.    
Koordinator aksi Forum Masyarakat Bersama Budi Santoso didampingi Mantan Ketua Bawaslu Kokok HP saat memberikan Daster dan Bra Ke Komisioneris Bawaslu kota Madiun.   

Penggunaan simbol-simbol pakaian dalam perempuan untuk menyampaikan aspirasi kepada penyelenggara pilkada kota Madiun oleh Forum Masyarakat Bersama beberapa hari lalu, dinilai kurang tepat karena merendahkan atau melecehkan identitas gender. 


“Saya tidak ingin mencampuri ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja penyelenggara pemilu, itu adalah hak setiap warga negara. Namun, kita harus menyadari bahwa kritik tidak harus mengandung simbol-simbol yang bisa merendahkan atau melecehkan identitas gender,” kata calon Wali Kota Madiun Inda Raya, Minggu (27/10). 

“Daster dan bra adalah benda yang identik dengan perempuan, bahkan bra itu sifatnya privat. Seharusnya kita bisa lebih bijak dalam memilih kiasan atau simbol yang tidak mengarah pada stereotip gender,” sambungnya. 

Menurutnya, penggunaan benda-benda yang identik dengan perempuan, kemudian dipakai untuk kritik dapat memperburuk pandangan masyarakat. Khususnya terhadap perempuan dan mencerminkan bias patriarki yang sudah tidak lagi relevan dalam masyarakat saat ini.

Dia berharap, ke depan masyarakat bisa lebih bijak dalam menyampaikan kritik, terutama ketika menyangkut simbol yang dapat mencederai persepsi terhadap identitas gender tertentu. Ia mengingatkan bahwa di masa kini, upaya memperjuangkan kesetaraan gender harus terus didorong, termasuk dalam simbol-simbol yang digunakan dalam aksi massa.

“Budaya patriarki sudah tidak relevan lagi, apalagi dalam menyampaikan kritik atau tuntutan. Mari kita tetap berpegang pada prinsip kesetaraan dan keadilan, yang tidak merendahkan identitas atau atribut gender,” tandasnya.

Mantan Wakil Wali Kota Madiun periode 2019 - 2024 ini menekankan pentingnya menjunjung sikap saling menghormati di tengah keragaman masyarakat dan mengapresiasi kebebasan berpendapat tanpa mencederai nilai-nilai kesetaraan yang harus dijaga bersama.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news