Presiden Prabowo Minta Gunakan Mobil Maung Kendaraan Dinas, Ini Kata Cabup Jember Hendy

Hendy Siswanto menyapa warga Jember dari atas mobil Maung produk PT Pindad/RMOLJatim
Hendy Siswanto menyapa warga Jember dari atas mobil Maung produk PT Pindad/RMOLJatim

Menyusul Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,  20 Oktober 2024 lalu, mobil taktis maung produk PT Pindad kembali viral menjadi perbicangan publik.


Terlebih lagi setelah Presiden Prabowo memberi arahan kepada para menterinya untuk menggunakan mobil maung sebagai mobil dinas.

Prabowo sendiri memakai kendaraan taktis produk PT Pindad sebagai contoh penggunaan produksi dalam negeri. Dia sering terlihat mengendarai mobil gagah yang dirakit di Bandung, Jawa Barat itu. Bahkan, juga digunakan saat mendaftar sebagai calon presiden ke KPU pada 2023 lalu.

Meski mobil terlihat gagah dan keren, namun masih sedikit masyarakat Indonesia, yang menggunakan  produk dalam negeri tersebut. 

Namun jauh-jauh hari sebelum ada himbauan presiden Prabowo ini, calon bupati petahana Jember Hendy Siswanto telah menggunakan mobil yang dikenal handal diberbagai, terutama di Medan off-road ini, sejak 2021.

"Awalnya saya tertarik dengan Mobil Maung Produk PT Pindad setelah mengetahui iklannya dari media sosial pada tahun 2021 lalu," kata Hendy Siswanto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (31/10).

Hendy menjelaskan bahwa Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, masih teman lamanya, tak berpikir panjang untuk memboyong mobil handal produk dalam negeri sendiri ini. Namun sayangnya saat itu, unitnya belum tersedia, yang ada hanya displaynya. Saat itu Hendy diminta menunggu dalam waktu 6-7 bulan.

Karena keakraban dengan Direktur Utama itu, Hendy saat itu tidak mau menunggu. Dia langsung berangkat ke Bandung dan membeli unit yang dijadikan display oleh perusahaan yang memproduksi peralatan militer ini.

"Saya beli pada tahun 2021 sebelum saya mencalonkan Bupati Jember. Saya ambil unit yang dijadikan display. Saya beli pakai uang saya sendiri, saat itu harganya Rp 1,1 miliar," terangnya.

Semangat Hendy membeli Mobil Maung sama dengan semangat Prabowo, yakni sebagai bentuk kecintaan terhadap produksi dalam negeri. Setelah berhasil meminang mobil bernama hitam model sipil itu, Hendy langsung membawanya keliling Jember.

"Saya bukan bermaksud pamer, tetapi ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa di Indonesia juga ada pabrik mobil yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar Indonesia," jelas Hendy.

Semangat itu lanjut dia, yang juga sekaligus memotivasi masyarakat Jember mencintai produk lokal, khususnya produk UMKM.

Baru setelah empat tahun menggunakan  Mobil Maung, ternyata Presiden Prabowo mengarahkan Menteri menggunakan mobil Maung sebagai kendaraan dinas. Bagi Hendy arahan tersebut sangat luar biasa wujud kecintaannya terhadap produk Indonesia.

Bagi Hendy, pemilihan Mobil Maung sebagai mobil dinas menteri merupakan pilihan yang tepat. Hendy sudah merasakan sensasi menunggangi mobil tersebut.

"Selain handal, mobil tersebut juga cocok untuk segala medan. Tak hanya itu, konsumsi BBM juga irit, diisi BBM Pertamax bisa 1/8 bahkan 1/9. Saya awalnya mengira boros, karena bobot mobil hingga 4 Ton, ternyata tidak boros," ungkap Cabup petahana kepada wartawan.

Selama 4 tahun menggunakan mobil tersebut, Hendy sudah merasakan kehandalan karya anak negeri ini. Mobil maung sangat stabil. Bahkan, Hendy pernah membawanya melompat dari ketinggian empat meter, mobil tersebut jatuh secara stabil. 

Dengan kemampuan sock beker yang berkualitas, saat mobil mendarat dari ketinggian empat meter tidak membuat penumpang yang ada di dalamnya terlempar.

Dengan banyaknya kelebihan itu, mobil maung juga masih memiliki kekurangan. Sensasi menaiki mobil tersebut tidak terasa jika dipakai di atas jalan mulus. Justru, terasa tidak nyaman bagi penumpang yang berada di belakang (kabin belakang), karena suara berisik dari penutup terpal. 

Saat berjalan di jalan mulus, penumpang yang duduk di bagian belakang terasa kaku, karena memang sock bekernya cukup besar dan dikhususkan di medan yang tidak mulus. Mobil bisa pacu kencang kecamatan 160 kilometer, terasa anteng.

"Kami bangga, Pak Prabowo betul-betul konsisten memakai produk dalam negeri. Tentunya kita juga harus linier dengan pemimpin kita," tegas Hendy.

Menurut Hendy, pihaknya harus membangun semangat positif agar masyarakat mencintai produk dalam negeri. Cinta mobil maung tidak harus membeli maung juga, tetapi kecintaan itu diwujudkan dengan membeli produk UMKM lokal sendiri.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news