Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur jalan untuk mengurangi kemacetan.
Salah satunya pembangunan jalan dan saluran di Traffic Light (TF) Jalan Raya Menganti, Wiyung - Babatan Unesa Surabaya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi menjelaskan bahwa proyek pelebaran Jalan Raya Menganti Wiyung meliputi pembuatan jalan baru di sisi selatan jalan lama, dengan saluran air berada di tengah.
"Jadi Jalan Raya Menganti - Wiyung ini mulai traffic light (Babatan Unesa) nanti ke arah Barat itu kita buat jalan baru. Jadi jalannya nanti ada jalan kembar. Jalan yang lama di sisi utara dan di tengahnya ada saluran," kata Syamsul Hariadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (31/10).
Syamsul menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya mencakup pelebaran jalan, tetapi juga pembangunan sistem drainase.
Nantinya pembangunan saluran akan menggunakan dinding beton Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) untuk mencegah longsor.
"Jadi di sisi utara adalah jalan lama, lalu di tengah ada saluran menggunakan dinding beton tipe CCSP untuk mencegah longsor. Kemudian di sisi selatan ada jalan baru," ujar dia.
Menurut dia, konsep saluran di tengah jalan kembar ini mirip dengan yang ada di kawasan Jalan Raya Wiyung sekitar Taman Pondok Indah (TPI). Namun konstruksi saluran pada jalan ini menggunakan dinding beton CCSP.
"Jadi salurannya di tengah, seperti Jalan Wiyung sekitaran Taman Pondok Indah. Itu kan jalan kembar, di tengahnya saluran, tapi itu salurannya pakai batu kali. Nah, ini nanti dinding salurannya pakai beton, supaya tidak longsor," jelas dia.
Syamsul menargetkan proyek Jalan Raya Menganti-Wiyung dengan panjang sekitar 400 meter ini, diperkirakan selesai pada Desember 2024.
Meski proyek ini berjalan on progres, namun ia mengakui adanya tantangan dalam pembebasan lahan yang sempat menghambat progres pembangunan.
"Kalau ini on progres sesuai rencana, cuma karena ada pembebasan tanah agak lambat, sehingga paralel. Karena misal proyek itu tanahnya dibebaskan tahun ini, harusnya tahun depan dikerjakan," paparnya.
"Kalau ini kemarin pembebasan dan pekerjaan fisiknya bareng. Jadi ketika pembebasan itu ada kendala, misal waris atau batas-batas tanah, sehingga pekerjaan fisik ikut molor juga," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi datangnya musim hujan yang berpotensi menimbulkan genangan, Syamsul menyatakan bahwa pihaknya telah meminta kontraktor untuk menyiagakan pompa di lokasi proyek.
"Kita minta kontraktor standby kan pompa di sana, karena salurannya belum nyambung. Jadi harus dibantu pompa biar tidak ada genangan," tutur dia.
Syamsul berharap, proyek pelebaran jalan ini dapat segera rampung sehingga manfaatnya bisa dirasakan warga.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada pengendara atas ketidaknyamanan lalu lintas yang mungkin dirasakan akibat proyek ini.
"Jadi untuk warga Surabaya kami mohon maaf kalau perjalanan anda terganggu. Kami sedang menyelesaikan proyek-proyek yang saat ini sedang berjalan, untuk mengantisipasi musim hujan," katanya.
Syamsul juga menegaskan bahwa Pemkot Surabaya akan tetap siaga selama 24 jam untuk memastikan seluruh sistem drainase berjalan optimal.
Langkah itu dilakukan untuk mencegah timbulnya genangan apabila turun hujan.
"Kalaupun ada hujan, warga Kota Surabaya juga jangan khawatir karena kami akan selalu siaga selama 24 jam. Jadi Pemkot Surabaya mengusahakan kalaupun ada genangan akan cepat teratasi," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- ITS Peringkat 77 Dunia dan 3 di Indonesia
- Pemerintah Pusat Berencana Bangun LRT, Wali Kota Eri: Koneksikan Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan dan Mojokerto
- Wali Kota Eri Gerak Cepat Bantu Warga Manyar Tegal Terdampak Angin Puting Beliung