Pasangan Cabup-Cawabup Mojokerto, Ikfina Fahmawati dan Sa'Dulloh Syarofi, mendapat dukungan buruh.
- Survei LSI Denny JA Terbaru, Elektabilitas Ipuk-Mujiono Dominan 60,6 Persen, Ali Makki-Ali Ruchi 21 Persen
- Ikfina Fahmawati Ajak Warga Mojokerto Jaga Pilkada Serentak Tetap Kondusif
- Blusukan ke Pasar Tanjung, Ning Ita Pastikan Tidak Ada Relokasi
Dukungan dari para buruh ini, seolah menguatkan Idola akronim Ikfina-Gus Dulloh, dalam kontestasi Pilbup Mojokerto mendatang.
Bukti dukungan ini terungkap saat Ikfina Fahmawati mengenalkan Paslon Idola, kepada buruh pabrik rokok di MPS (Mitra Produksi Sigaret) KUD Tani Bahagia, Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu (6/11) siang.
Bupati Mojokerto ke-30 ini mengatakan, di Pilbup Mojokerto 2024 ini, dirinya maju menjadi Cabup Mojokerto bersama Cawabup Gus Dulloh, yang merupakan putra kiai karismatik, KH Chusaini Ilyas.
"Sekarang kita punya Idola yang artinya adalah Ikfina-Gus Dulloh, dan kita mendapat nomor urut 1 pada pemilihan bupati dan wakil bupati Mojokerto tahun 2024. Dengan wakil saya, Gus Sa'Dulloh Syarofi, semoga masyarakat Kabupaten Mojokerto memberikan restunya untuk Idola," ungkap Ikfina Fahmawati.
Idola menghadirkan kampanye yang menyenangkan, dengan melibatkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya seperti pertemuan dengan buruh pabrik rokok berlangsung dialogis antara masyarakat dengan pemimpin Mojokerto.
Buruh pabrik rokok, Luluk Sri Wilujeng bertanya kepada Ikfina terkait alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Karena ini berhubungan dengan BLT (Bantuan langsung tunai)
untuk buruh pabrik rokok dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau tersebut.
"Bu Ikfina, bantuan (BLT) untuk buruh pabrik rokok, kita menginginkan tetap ada dan kalau bisa masih tetap sama," kata Luluk.
Ikfina mengungkapkan pemanfaatan dana DBHCHT tergantung dari kebijakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Untuk alokasi DBHCHT 2025 saat ini masih dalam proses pembahasan pemerintah pusat.
"Tapi yang jelas, kita akan terus upayakan agar BLT yang hak para buruh pabrik rokok dan buruh petani tembakau. Karena DBHCHT setiap tahun tidak sama tergantung berapa cukai rokok, prosentase bagi hasil yang diterima oleh pemerintah daerah. Kita perjuangkan akan lebih besar dari tahun sebelumnya," bebernya.
Ikfina dan Gus Dulloh, tetap berkomitmen memperjuangkan kesejahteraanburuh di Bumi Majapahit. Terutama buruh pabrik rokok, melalui intervensi pemerintah daerah dalam mengusulkan tarif cukai khusus SKT (Sigaret kretek tangan) agar tidak naik.
Sebab, ketentuan tarif cukai merupakan kebijakan pemerintah pusat, sehingga yang bisa dilakukan pemda adalah memfasilitasi keinginan buruh dengan bersurat kepada pemangku kebijakan, agar memberikan pertimbangan tidak menaikkan cukai SKT.
"Tugasnya bu Ikfina menyampaikan, memfasilitasi keinginan panjenengan (Buruh pabrik rokok) ke pemerintah, nanti saya akan bersurat," kata Cabup petahana ini.
Ikfina Fahmawati berpesan kepada buruh pabrik rokok yang mayoritas emak-emak agar tetap menjaga kesehatan, dan terus semangat bekerja untuk keluarga.
"Saya minta semuanya memprioritaskan kesehatan. Jangan sampai sakit, karena panjenengan adalah pekerja wanita untuk keluarga," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Survei LSI Denny JA Terbaru, Elektabilitas Ipuk-Mujiono Dominan 60,6 Persen, Ali Makki-Ali Ruchi 21 Persen
- Ikfina Fahmawati Ajak Warga Mojokerto Jaga Pilkada Serentak Tetap Kondusif
- Blusukan ke Pasar Tanjung, Ning Ita Pastikan Tidak Ada Relokasi