Sanksi Berat Dari Ketua Ansor Bila Terdapat Anggotanya Dukung Salah Satu Paslon

Ketua Ansor Kota Probolinggo bersama Anggota
Ketua Ansor Kota Probolinggo bersama Anggota

Setelah ketua NU Kota Probolinggo, Arba’i Hasan nyatakan Netral terkait Pilkada 2024.  Kini Ansor Kota Probolinggo dengan tegas melarang semua anggota Ansor mendukung Paslon Pilwali Probolinggo.


Ketua GP Ansor Kota Probolinggo Salamul Huda bakal tegas menindak anggotanya yang mendukung terhadap pasangan calon Pilwali Probolinggo. Hal itu disampaikan di acara Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di Balai Latihan Kerja (BLK), Jumat (15/11/2024).

"Ansor itu tetap netral dan tidak boleh mendukung calon, siapapun yang ditakdir jadi pemimpin Kota ini, sebagai pagar keamanan NU kami harus mendukung kebijakannya," tegasnya, yang dikutip Kantor Berita RMOLJatim, sabtu (16/11)

Secara organisasi, Salamul Huda menegaskan, anggotanya melarang membawa atribut, baik Ansor maupun Banser untuk mendukung Paslon di Pilwali.

"Secara personal kita tidak melarang, tetapi jangan sampai membawa atribut untuk mendukung Paslon, karena Ansor ini bukan milik partai atau perorangan,” ungkapnya.

Larangan dari ketua Ansor tersebut tidak main-main, bila ada anggotanya yang melanggar, maka bersiap menerima sanksi. Bahkan bisa berujung pemecatan dari anggota Ansor. 

“Jika ketahuan membawa atribut, kita tidak main-main untuk menindak tegas," ungkapnya.

Praktisi hukum itu dengan tegas umumkan pada semua pihak, bila terdapat anggota Ansor mendukung salah satu Paslon dengan membawa atribut Ansor, maka dimohon segera laporkan ke pihak Organisasi. “Silahkan laporkan jika ketahuan ada anggota yang membawa atribut organisasi," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news